Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallahm bersabda, “Seorang hamba tidak akan berpindah dari suatu fase ke fase yang lain, di hari kiamat, hingga ditanya tentang umurnya, dalam hal apa dihabiskan. Tentang ilmunya dalam hal apa digunakan. Tentang hartanya, dari mana ia peroleh dan dalam hal apa ia salurkan. Tentang jasadnya, dalam hal apa dia fungsikan” (HR At Tirmidzi).
Rasulullah kemudian bersabda, hal utama seorang hamba akan dihisab tentangnya, di hari kiamat, adalah dikatakan kepadanya. “Bukankah telah aku sehatkan badanmu, dan aku hilangkan dahagamu dengan air yang dingin” (HR al Hakim).
Karenanya, mari kita hisab diri kita. Dan mari kita renungkan, sudahkah kita bersyukur atas berbagai nikmat yang Allah SWT telah karuniakan kepada kita sebagaimana mestinya?
Nikmat Iman
Ma’asyiral Muslimin: “Diantara nikmat batin, adalah nikmat teragung yang tidak sebanding dengan nikmat apapun. Yaitu nikmat iman kepada Allah SWT dan nikmat-nikmat yang mengikutinya. Yaitu berserah diri kepada Allah, mencintai orang-orang soleh, kokohnya keyakinan kita kepada Allah, mengagungkan ilmu agama dan semacamnya.
Iman kepada Allah dan Rasulnya, adalah modal utama seorang muslim. Sehingga ia adalah nikmat yang paling agung, paling utama dan paling tinggi diberikan kepada manusia.
Orang yang diberi dunia, yaitu harta, jabatan dan semacamnya, namun tidak diberi iman. Maka seakan-akan ia tidak diberi nikmat apapun.
Sebaliknya, orang yang diberi iman, dan tidak diberi dunia, maka seakan-akan, ia tidak terhalang dari saru nikmat pun. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla memberi nikmat dunia kepada orang yang dicintai. Dan tidak memberikan nikmat agama, kecuali kepada orang yang dicintai” (HR Ahmad).
Diantara nikmat, ada juga yang merupakan akibat atau buah dari nikmat iman. Nikmat ini, tampak pada anggota badan seseorang. Seperti melaksanakan kewajiban, menjauhi perkara haram, dan memperbanyak amalan sunnah.
Nikmat iman sebenarnya adalah nikmat batin. Akan tetapi pengaruhnya terlihat pada anggota badan. Iman adalah syarat diterimanya amal soleh. Tanpa iman bentuk amal kebajikan sebanyak apapun tidak akan diterima oleh Allah Taala.
Kenali Allah SWT
Menurut Ma’asyiral Muslimin, orang yang mati dalam keadaan tidak iman, akan datang hari kiamat tanpa memiliki sedikit pun kebaikan. Karena ia tidak mengenal Allah SWT, dan tidak beriman kepadaNya.
Sedangkan seorang muslim yang tidak bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmatNya, lalu meninggal sebagai pelaku dosa besar. Maka ia tergantung pada kehendak Allah SWT.
Jika Allah SWT menghendaki maka Ia akan menyiksanya. Jika Allah SWT menghendaki, Ia akan mengampuninya. Sedangkan orang yang diberi taufik berayukur kepada Allah atas nikmat nikmatNya yang lahir dan batin dengan melaksanakan perintah Allah, sehingga ia melaksanakan kewajiban dan menjauhi perkara haram, serta menggunakan anugerah nikmat untuk mentaati Tuhannya, maka balasan dari Tuhannya adalah kenikmatan yang abadi yang tidak akan punah dan sirna.
Allah aala berfirman, “Sesungguhnya orang orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan,.mereka itulah sebaik baik mahluk.
Balasan mereka dari Tuhannya adalah, surga adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai mereka kekal di dalamnya selama.lamanya. Allah ridho terhadap.mereka dan mereka pun ridho kepadaNya. Itu adalah balasam bagi orang yang takut kepada Tuhannya”. (QS. Al Bayyinah : 7 – 8).
Mereka adalah machluk yang palibg bahagia. Karena Allah ridho terhadap mereka, sebagaimana mereka ridho kepadaNya.
Ridho adalah salah satu sifatNya yang tidak menyerupai ridho machluk. Karena makna ridho Allah adalah kehendak untuk memberikan nikmat. Sedangkan ridho para hamba kepada Tuhannya adalah berimannya mereka kepada.Allah, menerima ketetapanNya,.dan menyerahkan segala hal kepadaNya.
Mereka tidak memprotes.dan menyalahkan Allah dalam satu pun musibah yang menimpa mereka. Sebaiknya mereka tetap beraqbqr untuk melaksanakan kewajiban dan menjauhi perkara haram,.serta.menahan diri dari menggunakan nikmat Allah dalam.perbuatan.melanggar laranganNya.
Mereka juga bersabar atas ujian ujian yang menimpa mereka. Sehingga balasan terhadap mereka adalah ridho Allah terhadap mereka.Sungguh beruntung mereka..Alangkah bahagianya mereka.(kultum/ana).