Bijak Menggunakan ChatGPT

Perkembangan teknologi telah menjadi salah satu ciri khas zaman modern yang kita alami saat ini. Ada banyak inovasi teknologi yang telah memberikan dampak signifikan pada kehidupan manusia dan mengubah cara kita berinteraksi, berpikir, dan bekerja.

Sebut saja salah satunya Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Kecerdasan buatan mengacu pada teknologi yang memungkinkan mesin (robot) untuk memahami dan meniru perilaku manusia secara alami. Kecerdasan buatan telah membawa dampak signifikan pada berbagai sisi kehidupan manusia mulai dari kesehatan, manufaktur, transportasi, hingga pendidikan.

Belakangan ini muncul platform digital bernama ChatGPT. Mesin kecerdasan besutan OpenAI ini diklaim lebih cerdas daripada Google. Bagaimana tidak, pertanyaan apapun yang diajukan pada ChatGPT akan ia jawab secara natural layaknya manusia.

Misalnya soal uraian, perintah untuk membuat uraian dengan kata kunci “kesehatan mental” maka secara otomatis ChatGPT akan bekerja dalam hitungan detik memberikan uraian secara rinci tentang kesehatan mental.

Baca Juga:  Mengenal Zero, Pesawat Tempur Legendaris Jepang pada PD II

Selanjutnya, untuk soal berhitung seperti matematika, ChatGPT juga mampu menyelesaikan tugasnya dengan hasil yang tepat. Menariknya lagi, ia mampu menyelesaikan soal berhitung disertai dengan langkah-langkahnya. Kecerdasan lainnya, ChatGPT dapat digunakan dalam multibahasa. Bahasa apapun perintahnya, maka jawaban yang ia munculkan akan menggunakan bahasa sesuai perintah pada pertanyaan.

Sebagai sebuah sistem teknologi, ChatGPT dinilai dapat membantu siswa dalam pembelajaran dan meningkatkan kemampuan siswa. Sebagai asisten digital, ChatGPT dapat membantu siswa memahami konsep yang sulit, memberikan penjelasan yang jelas dan terperinci. Namun, seperti halnya teknologi lainnya, penggunaan ChatGPT harus dilakukan dengan bijak dan terukur, jangan sampai penggunaan ChatGPT menyebabkan ketergantungan pada teknologi dan mengurangi kemampuan siswa dalam berpikir kritis dan mandiri.

Hadirnya ChatGPT juga turut dikomentari siswa. Mayoritas siswa berpendapat positif terhadap ChatGPT. Mereka menilai, ChatGPT dapat memudahkan dalam menyelesaikan tugas, terutama tugas uraian tanpa perlu waktu lama. Belum lagi, tugas yang mereka terima dapat dipastikan lebih dari satu setiap harinya. Dengan menggunakan ChatGPT, semua tugas dapat selesai dengan cepat.

Baca Juga:  PD II, Jepang Belajar Membuat Pesawat Tempur dari 4 Cara Ini

Siswa yang penuh dengan tekanan penyelesaian tugas akan butuh cara cepat. Penggunaan cara-cara instan seperti ChatGPT, dikhawatirkan hanya akan membuat siswa berfokus pada selesainya tugas, bukan pada proses bagaimana mereka belajar mencari, menemukan, bahkan mengeksplorasi lebih jauh materi pelajaran. Meski semua orang sependapat bahwa tugas siswa tidak terbatas pada selesainya tugas, mereka wajib belajar, memahami dengan baik setiap materi pelajaran.

Oleh karena itu, dalam hal ini peran guru sangat dibutuhkan untuk memberikan pendampingan. Guru harus memperhatikan bagaimana teknologi dapat membantu dalam meningkatkan pembelajaran siswa, tetapi juga harus tetap memprioritaskan pengembangan keterampilan berpikir dan sosial siswa. Pada prinsipnya, teknologi membantu dan memudahkan, bukan mengambil peran manusia.

- Iklan -

Penulis : Muhammad Sukri Ahmad, S.Pd., M.Pd.
(Guru Bahasa Indonesia SMP Islam Athirah Bukit Baruga)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU