Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id-Masyarakat Indonesia sedang dihebohkan dengan isu penculikan anak selama beberapa pekan terakhir. Isu ini semakin menghebohkan, sebab anak yang diculik akan dijual (trafficking) untuk diambil organ tubuhnya, baik hati , mata, ginjal, maupun organ tubuh lainnya.
Meskipun isu ini telah mencemaskan dan meresahkan masyarakat, namun aparat keamanan belum dapat mengungkapkan kebenarannya hingga saat ini. Oleh karena itu, kecemasan dan keresahan masyarakat hendaknya tidak berlebihan hingga mengganggu ketenangan dan kenyamanan sosial.
Masyarakat diharapkan tidak mencurigai seseorang sebagai pelaku penculikan anak, hendaknya jangan menyebarkan terlebih dahulu sebelum membuktikan kebenarannya. Ini penting dilakukan, agar tidak mencemaskan dan meresahkan msyarakat lain.
Selain itu, pengguna media sosial hendaknya lebih bijak dalam menyebarkan suatu peristiwa. Peristiwa  yang belum dapat dipastikan kebenarannya, hendaknya tidak dijadikan sebagai konsumsi publik.
Masyarakat dituntut untuk selalu melakukan cek dan ricek terhadap berbagai informasi yang diterima. Apalagi, seiring dengan perkembangan media sosial yang begitu mewabah, terus memberikan dampak positif dan negatif bagi pengguna media sosial.
Pada satu sisi, media sosial dapat menjadi saluran informasi yang sangat cepat bagi pengguna media. Namun di sisi lain, media sosial juga menyimpan berbagai informasi bohong (hoaks).
Masyarakat jangan mudah percaya dengan informasi yang diterima. Artinya, masyarakat harus cerdas dalam menyaring informasi yang diterima. Sebab, tidak semua informasi yang diterima itu sebuah kebenaran.
Selain itu, masyarakat juga tetap waspada. Meskipun sebuah isu, harus dikelola dengan bijak dan arif. Masyarakat perlu terus meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai ancaman penculikan anak setiap saat.
Bagi orang tua, hendaknya terus berkomunikasi intens dengan pihak sekolah. Sekolah sebagai pihak yang mengelola anak-anak memiliki kewajiban untuk menjamin keamanan anak di sekolah.
Kewaspadaan penculikan anak dak hanya dilakukan ketika maraknya isu tersebut. Akan tetapi, anak-anak tetap harus terjaga dari berbagai ancaman, kapan pun. Sebab itu, menyediakan lingkungan yang nyaman dan aman kepada anak-anak merupakan tanggung jawab semua pihak, baik keluarga, masyarakat, aparat keaman- an, maupun pemerintah.
Redaksi;