Biografi Tak Bahagia 

Entah apa yang terdapat di minuman susu segar racikan mbok Darmi, tiap pagi menjelang subuh selalu ia jajakan di pasar itu.

Tiap kali menenggak susu segar dari olahan sapi itu terasa seluruh badan bertenaga berkali-kali lipat, semua rasa lelah dan capek hilang seketika.

Aku tak pernah tahu apakah ada ramuan ajaib dalam minuman susu segar mbok Darmi, sekilas susu itu tak ada yang istimewa sama sekali.

Seperti susu pada umumnya, tiada yang berbeda. Warna putih bersih dan tidak terlalu kental, dikemas dalam botol kaca bening sehingga orang melihatnya akan tertarik.

Botol-botol susu itu diletakkan pada tas mirip pak pos keliling di sepeda butut mbok Darmi. Ia selalu berada di pasar itu sampai dagangannya habis dan selalu habis, tak pernah sekalipun tidak. Biarpun dipasar itu juga ada penjual susu lainnya tapi dagangan mbok Darmi-lah yang selalu laris manis.

Bapak yang pertama kali mengajakku ke pasar itu ketika aku masih duduk di sekolah dasar.

“Nak, jika kau merasa lelah dan capek akan hidupmu maka datanglah ke sini” Bapak menunjukan ke arah seorang wanita tidak terlalu tua, mungkin sudah berumur 50 tahunan tapi tidak tidak terlihat tua.

Raut wajahnya memancarkan kesegaran dan selalu ada senyum simpul disana, siapa memandangnya pasti akan merasa damai. Itulah mbok Darmi, ia selalu menjajakan susu segarnya di pagi hari. Susu yang dibawa mbok Darmi ini telah menjadi langganan bapak semasa muda hingga sekarang.

Menurut Bapak bahwa tiada minuman yang paling mujarab dariapada susu mbok Darmi.

- Iklan -

“Minumlah nak, kau akan merasakan energi yang tumbuh dan mengusir semua kepenatan hidup”

Bapak sodorkan segelas susu segar yang telah dituang dari botol kaca bening itu, percaya tak percaya akupun meminumnya. Awal tak ada yang spesial, seperti susu putih pada umumnya tapi setelah tandas.

Aku merasakan seluruh tubuhku begitu bergairah dan merasa ada energi meledak-meledak yang ingin dipecahkan. Aku tak pernah merasakan minuman ajaib seperti ini seumur hidupku.

Tapi memang susu mbok Darmi begitu istimewa dan berkhasiat, pernah suatu kali menjelang masa dewasa akan menghadapi final pertandingan sepakbola antar sekolah menengah umum.

Aku cedera di pertandinagan sebelumnya, tekel keras itu menghajar tulang keringku dan divonis retak oleh tim dokter. Karierku sebagai pemain bola akan berakhir, bapak mengajakku kembali ke pasar itu.

Bapak memaksaku untuk meminum susu mbok Darmi, hal yang tidak masuk akal terjadi di saat ini. Kondisi cedera itu membuat fisik dan fisis terganggu, rasa putus asa mendera.

Tapi bapak menyakin diriku bahwa solusinya hanya susu mbok Darmi sajalah yang mampu menyelesaikan itu semua.

Demi menuruti bapak, akupun meminum susu dari mbok Darmi itu. Saat aku meminum susu itu terasa gejolah darah di aliran darahku, terus dipompa menuju jantung dan otak. Merambat begitu cepat, anehnya cedera di tulang keringku tidak terasa lagi. Sebelumnya aku datang terpincang-pincang dan sekarang aku bisa berdiri tegak lurus. Aku tak merasakan kesakitan sama sekali, kembali seperti semula bahkan melebihi sebelumnya. Final itu aku mencetak gol kemenangan dan mengangkat tropi untuk timku, semua itu berkat susu mbok Darmi. Sebuah kenangan yang tak mungkin kulupakan kala itu.

Susu mbok Darmi menjadi menu wajib jika aku merasa keruwetan hidup atau lelah menghadapi masalah. Setelah meminum susu mbok Darmi hilang lenyap seketika, entah beralih kemana.

Bukan hanya sebagai minuman energi, susu mbok Darmi ini juga menjadi pelipur lara di kala sedih. Sewaktu aku memasuki masa kuliah, aku kehilangan bapak. Sosok yang selalu menyemangati diriku dan memberikan pelajaran hidup terkena serangan jantung dan meninggal dunia.

Kesedihan yang teramat sakit itu mendera diriku, ditinggal bapak. Belum

 

mata ini kering akan airmata, ibu menyusul bapak. Memendam rasa rindu, ibu tak kuat dan akhirnya mengikuti jejak bapak. Aku seorang sendiri dan tak tahu harus bagaimana. Hal yang aku ingat hanyalah pergi ke pasar itu dan menenggak susu mbok Darmi.

“Minumlah nak, semua masalahmu akan sekejap lenyap dan disembuhkan”

Senyum simpul mbok Darmi itu begitu sejuk dan menenangkan, larutan segar putih itu mengalir ke kerongkonganku. Aku merasa semua kesedihan tak lagi mengguncang pikiranku, aku begitu tenang dan mampu berpikir jernih yang sebelumnya ingin membunuh diriku sendiri.

Rasa kehilangan itu berganti semangat menggebu-gebu dan energi positif, aku tak lagi sedih. Aku mulai menata hidup setelah itu, aku menyelesaikan skripsiku segera dan diwisuda. Setelah lulus kuliah, aku diterima bekerja di bank bonafid kota kelahiranku. Disitulah aku mengenal Anggita, cewek cantik yang menjadi tambatan hatiku.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU