Biografi Tak Bahagia 

Pagi itu aku tergopoh-gopoh menuju pasar itu dan menjelajahi seantero tempat itu tapi nihil hasilnya. Aku telah berkali-kali bertanya ke satu pedagang lain ke pegadang lain, mereka tak tahu menahu. Aku merasa putus asa dan akan menyerah karena ia satu-satunya yang bisa menyelamatkan diriku dari ambang kehancuran.

Aku harus menyelamatkan pernikahanku dengan Anggita sebelum semuanya di meja pengadilan. Aku harus bergegas menemukan ia dan satu- satunya jalan menyelamatkan perkawinanku.

Sebuah awal bahagia ketika aku meninang gadis tercantik tempat kerjaku, aku merasa sebagai pemenang dari sekian pesaing untuk mendapatkan Anggita. Dia begitu sempurna dan aku merasa beruntung, hidupku telah komplit. Namun perjalanan pernikahanku tak begitu mulus, Angita mengeluhkan diriku yang tak mampu membuatnya senang terutama urusan ranjang.

Aku merasa gagal menjadi seorang pria karena tak bisa menyenangkan seorang istrinya. Aku tak mampu membuatnya bergairah, aku mengalami

 

ejakulasi dini saat penetrasi. Telah aku coba berkali-kali tapi tak berhasil, aku berusaha ke dokter sampai meminum obat kuat tak berhasil juga. Aku selalu kalah saat lonceng bel ronde dimulai, biduk-biduk rumah tanggaku goyah. Anggita tak merasa puas dan mulai menggugatku.

Anggita mengancam jika aku tak bisa menjadi pria sejati maka dia dan pengacaranya akan ke meja hijau untuk menceraikan diriku. Ancaman itu membuatku cemas dan kalang kabut, aku tak tahu harus bagaimana. Masalah pelik ini tak bisa diselesaikan dengan nalar akal sehat.

Bayang-bayang kesedihan akan melahapku segera, aku akan kembali ke masa-masa dulu sewaktu aku ditinggal kedua orang tuaku. Aku tak mau mengalami masa kegelapan itu lagi. Diambang keputusasaku, aku teringat sesuatu dan itu adalah susu mbok Darmi. Minuman ajaib itulah yang bisa menjadi penyelamatku, pengharapanku satu-satunya.

Tapi hingga saat ini tak bisa aku temukan.

- Iklan -

Pare, Oktober 2021

Penulis : Ferry Fansuri

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU