BJ Habibie si Mr Crack (3)

Banyak keberhasilan yang dicapai negara di era kepemimpinan Presiden BJ Habibie, pasca lengsernya Pak Harto. BJ Habibie banyak membuat keputusan penting. Salah satunya, melahirkan UU Otonomi Daerah.

Dia juga membuka kran bagi rakyat unuk bebas berinspirasi. Kondisi tersebut dimanfaatkan rakyat untuk membuat partai. Sehingga banyak partai baru yang bermunculan.

Habibie juga berhasil menekan nilai mata uang rupiah terhadap dollar. Dari Rp 16.800 per dollar, menjadi Rp 7.500 per dollar. Melikuidasi beberapa bank yang bermasalah.

Meski banyak keputusan yang menguntungkan bangsa yang dilahirkannya, masa jabatan Prof BJ Habibie sebagai presiden RI tidak sampai satu periode (5 tahun). Hanya berkisar setahun. Pada Sidang umum MPR tahun 1999, Habibie juga dipaksa lengser. Pidato pertanggungjawabannya sebagai Presiden, ditolak MPR.

Kesalahan BJ Habibie, memberikan kebijakan jajak pendapat terhadap Provinsi Timor Timur. Inilah yang menyebabkan lepasnya mantan provinsi ke-33 RI itu. Dari hasil jajak pendapat, mayoritas warga Timor Timur memilih merdeka. Hingga Timor Timur membentuk negara baru dengan nama Timor Leste.

Baca Juga:  Tokoh Muhammadiyah Sulsel, Subari Damopolii Meninggal Dunia

Dalam buku biografinya yang berjudul ‘’Detik-Detik yang Menentukan: Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi’’, BJ Habibie memberikan penjelasan tentang kebijakannya tersebut. ‘’Permasalahan Timor Timur, menghambat stabilitas politik dan ekonomi. Konflik dari Timor Timur dapat mengganggu pelaksanaan reformasi,” jelasnya.

BJ Habibie kemudian digantikan oleh KH Abdurrahman Wahid yang akrab disapa Gusdur. Setelah tak lagi menjadi presiden, BJ Habibie kembali ke Jerman dan bermukim di sana. Namun sesekali dia pulang ke Indonesia.

Keteladanan

Meski dijatuhkan sebagai presiden, banyak perilaku-prilaku BJ Habibie yang layak diteladani. Dia memiliki tekad kuat untuk sukses. Terutama saat melanjutkan studi di Jerman.

Pria kelahiran Parepare, Sulsel ini, sudah menjadi orang penting di Jerman. Namun karena cintanya terhadap negaranya, dia rela meninggalkan posisinya yang empuk di salah satu negara maju di Eropa itu. Habibie balik ke Indonesia memenuhi panggilan Pak Harto.

- Iklan -

BJ Habibie juga dikenal sosok yang sangat visioner dan fokus dengan tujuannya. Keterlibatannya ikut membangun Indonesia dengan mengamalkan ilmunya, mendirikan pabrik pesawat terbang, N250 Gatot Kaca. Banyak lagi industri starategis yang didirikannya saat menjabat Menteri Riset dan Teknologi (Menristek).

Baca Juga:  Tokoh Muhammadiyah Sulsel, Subari Damopolii Meninggal Dunia

Karya-karya Habibie dalam pesawat terbang; VTOL (Vertical Take Off & landing), pesawat angkut DO-31, pesawat angkut militer TRANSALL C-130, Hansa Jet 320, pesawat executive Airbus A-300 (untuk 300 penumpang), CN235 – 250, Helikopter BO – 105, Multi Role Combat Aircraft (MRCA). Serta beberapa proyek rudal dan satelit. Habibie terlibat dalam menghitung dan mendesain pesawat tersebut.

Jabatan-jabatan lain yang pernah didudukinya; Insinyur Waggonfabrik Talbot – Aachen, Jerman. Wakil Presiden Teknologi di Messersschmitt – Bolkow- Blohm (MBB) Hamburg, Jerman. Dirut PT Industri Pesawat Terbang Nusantara/IPTN. Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi/BPPTD. Dirut PT PAL Indonesia, Ketua Otoritas Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam/OPDIP Batam. Ketua Tim Pengembangan Industri Pertahanan Keamanan. Dirut PT PINDAD. Wakil Ketua Dewan Pembina Industri Strategis. Ketua Badan Pengelola Industri Strategis/BPIS. Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia/ICMI. Kordinator Presidium Harian Dewan Pembina Golkar. Wakil Presiden RI. (*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU