Oleh: Nurhayana Kamar
Bogor dengan sejuta pesonanya, menjadi alternatif kunjungan wisatawan, setelah ibu kota negara Jakarta. Baik lokal maupun mancanegara.
Bogor yang juga populer sebagai kota pelajar, sekaligus menjadi penyanggah hampir semua jenis kebutuhan. Apalagi kebutuhan sayur mayur.
Agaknya, semua yang ada di Jakarta, bisa didapatkan juga di Bogor. Bahkan ada kelebihan yang dimiliki Bogor, tidak dimiliki Jakarta.
Apakah itu? Kesejukan alam dan sebagai kota dingin. Tak perlu lagi menggunakan alat pendingin (AC) yang menyedot biaya listrik.
Mengagumkannya, karena hampir setiap hari hujan, sehingga disebut pula sebagai kora hujan, jemuran tetap kering.
Itulah yang paling utama, yang menarik wisatawan, baik mancanegara lebih-lebih wisatawan lokal. Bahkan warga dari daerah tetangganya di sekitarnya, pun menjadikan Bogor sasaran kunjungan berlibur, terutama di hari libur.
Kenyamanan yang disajikan wilayah puncaknya, memberikan daya tarik tersendiri. Apalagi berbagai kuliner tersedia di tempat tersebut.
Dimana-mana, di setiap sudut wilayah, ada jualan makanan. Tinggal memilih sesuai selera. Ada satu kuliner, yang juga menjadi sasaran santapan, yang tidak ketinggalan dicicipi bila berkunjubg ke kota wisata itu, dan tidak didapatkan di daerah lain, yaitu asinan Bogor.
Demikian penginapan, yang tarifnya tidak mahal. Sehingga sangat memudahkan para pelancong, menikmati masa liburannya.
Tak heran pula, bila lembaga-lembaga ingin menggelar seminar seminar, rapat-rapat penting, pelatihan dan kursus kursus, diadakan di kota wisata itu.
Justru di hari libur, ibu kota negara, DKI kelihatan agak lengang. Sebaliknya, Bogor menjadi sesak. Karena kebanyakan juga warganya, memilih berlibur di Bogor, terutama ke daerah puncak.
Alam daerah pariwisata itu, memang menyejukkan, ditambah dengan pepohonan yang rindang dan menghijau, lingkungannya bersih dan tertata.
Karena itu, setiap menjelang hari libur, jalur Jakarta-Bogor macet. Bahkan tak jarang terjadi, macet. Makannya ada kebijakan Dinas Perhubungan disana, terurama pada hari minggu, jalur transportasi “buka tutup”. Karena di hari Minggu, ada yang baru datang, dan sudah banyak yang pulang.
Itulah sejuta pesona yang terkandung di bumi kota wisata itu, yang manja berkah bagi warganya. (*)