Bahan bakar minyak (BBM) yang paling umum digunakan untuk kendaraan bermotor di Indonesia adalah Pertamax dan Pertalite dari Pertamina. Namun, mencampur kedua jenis BBM ini menjadi kebiasaan bagi sebagian orang, padahal, hal tersebut dapat berdampak negatif bagi kendaraan.
Apakah Mencampur BBM Diperbolehkan?
Banyak pemilik kendaraan, baik motor maupun mobil, seringkali tidak menyadari bahwa mencampurkan BBM yang berbeda dapat menimbulkan masalah. Misalnya, motor yang biasanya menggunakan Pertalite kadang-kadang diisi dengan Pertamax.
Walaupun kedua jenis BBM ini sama-sama bensin dan dapat dicampurkan, perbedaan karakteristik dan komposisi mereka sebaiknya diwaspadai.
Dampak Negatif Mencampur BBM
Mencampurkan jenis BBM yang berbeda dapat mengakibatkan berbagai dampak negatif, seperti:
- Menurunnya Kualitas Bahan Bakar: Setiap jenis BBM memiliki nilai oktan yang berbeda, yang mungkin tidak cocok dengan kompresi mesin kendaraan Anda. Hal ini bisa mengurangi efisiensi pembakaran.
- Tarikan Mesin Menjadi Berat: Campuran BBM yang tidak ideal dapat menyebabkan mesin terasa berat saat dikendarai, karena senyawa dalam BBM tidak tercampur dengan baik.
- Mesin Ngelitik: Pembakaran yang tidak sempurna akibat pencampuran dapat menyebabkan mesin ngelitik.
- Sensor Check Engine Menyala: Pencampuran BBM yang tidak tepat bisa memicu lampu peringatan pada dashboard kendaraan, menandakan adanya masalah.
- Menurunnya Performa Mesin: Pencampuran yang buruk dapat menyebabkan akumulasi residu dalam mesin, mengganggu performa dan efisiensi kendaraan.
Bahaya Pencampuran dengan Bahan Lain
Selain mencampurkan BBM yang berbeda, menggabungkan BBM dengan bahan lain seperti air atau minyak pelumas juga sangat berisiko. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan pada sistem bahan bakar dan mesin, serta meningkatkan risiko kebakaran.
Meskipun mencampurkan BBM berbeda mungkin tampak sepele, tindakan ini sebaiknya dihindari untuk menjaga performa dan keamanan kendaraan. Pastikan untuk selalu menggunakan jenis BBM yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan dan hindari pencampuran dengan bahan lain agar mesin tetap dalam kondisi optimal. (*)