FAJARPENDIDIKAN.co.id- Ledakan Bom di depan Gereja Katedral Makassar pada Minggu, 28 Maret 2021 lalu, merupakan peristiwa kelam bagi kehidupan masyarakat di Kota Makassar. Polisi mengungkap, pelaku merupakan pasangan suami-istri berusia muda, kelahiran 1995.
Generasi Muda Forum Kerukunan Umat Beragama Sulawesi Selatan (Gema FKUB Sulsel) menyatakan prihatin dan duka mendalam atas peristiwa tersebut. Apapun alasannya, penyerangan atas simbol-simbol agama merupakan hal yang tidak dapat diperbolehkan. Terlebih lagi, peristiwa ini membuat masyarakat menjadi korban dan menyisakan trauma bagi mereka.
Oleh karena itu, Gema FKUB Sulsel mengajak seluruh elemen pemuda untuk menggiatkan perjumpaan lintas iman di kalangan anak muda. “Ini demi membangun semangat keberagamaan yang inklusif dan toleran,” ungkap Ketua Gema FKUB Sulsel, Syamsul Arif Galib dalam rilisnya, Selasa, 30 Maret 2021.
Selain itu, Gema FKUB Sulsel yang berisikan perwakilan anak muda lintas agama ini mengimbau seluruh umat beragama untuk terus saling bahu membahu dalam menyebarkan gagasan keberagamaan yang moderat sebagai upaya mencegah munculnya sikap ekstrimisme dalam beragama.
“Peristiwa ini harus menjadi momentum introspeksi tentang pemahaman inti agama dan cara beragama kita selama ini.”
Gema FKUB Sulsel juga mengingatkan masyarakat untuk tidak terpancing atas kasus teror yang terjadi. Pihak berwajib harus mengusut tuntas kasus ini. “Terorisme adalah musuh kita bersama dan kita kuat jika menghadapinya bersama-sama,” pesan Syamsul Arif Galib. (SRY)