Buatmu yang Takut Divaksin, Informasi Ini Mungkin Bisa Membantumu

Salah satu upaya menekan laju kasus covid-19 yang terus meningkat, saat ini pemerintah juga menggalakkan program vaksinasi. Apa saja informasi seputar vaksin yang perlu kamu tahu? Simak selengkapnya di sini.

Apa bedanya Vaksin AstraZeneca, Sinovac dan Sinopharm? 

AstraZeneca dikembangkan perusahaan vaksin asal Inggris bersama ilmuwan di University of Oxford. Vaksin Covid-19 ini berbasis vaksin vektor adenovirus simpanse, yang kemudian dimodifikasi dan membawa sebagian dari virus corona Covid-19 yang disebut protein spike. Saat vaksin disuntik, akan memicu respons kekebalan terhadap protein spike, menghasilkan antibodi dan sel memori yang akan mampu mengenali virus penyebab Covid-19.

Sedangkan Sinovac adalah vaksin Covid-19 buatan perusahaan bioteknologi asal China. Sinovac ini dikembangkan dengan teknologi vaksin, inactivated virus atau virus utuh dari SARS-CoV-2, penyebab Covid-19, yang sudah dimatikan.

Kemudian Sinopharm, vaksin ini dikembangkan Beijing Bio-Institute of Biological Product. Vaksin ini menggunakan metode inactivated virus atau virus yang dimatikan untuk memicu respons kekebalan sehingga mencegah keparahan terhadap infeksi penyakit.

Vaksin Covid-19 Mana yang lebih efektif?

Efikasi vaksin Sinopharm dari hasil uji klinik di Uni Emirat Arab menunjukkan efikasi hingga 78 persen, pada sekitar 42.000 relawan.

Sedangkan, vaksin Sinovac yang disebut CoronaVac, berdasarkan uji klinis fase 3 di Indonesia menunjukkan efikasi vaksin Covid-19 ini sebesar 65,3 persen.

Nah, untuk AstraZeneca sendiri menawarkan perlindungan 64,1 persen setelah satu dosis suntikan, dan 70,4 persen setelah suntikan kedua.

- Iklan -

Duh, takut vaksin.. katanya ada efek sampingnya ya?

Baca Juga:  KKJ Indonesia Desak Rektor Unhas Hentikan Kriminalisasi Terhadap Pers Mahasiswa

Katherine L. Baumgarten, direktur medis pencegahan infeksi di Ochsner Health di New Orleans menjelaskan efek samping vaksin Covid-19 tersebut menandakan sistem kekebalan tubuh seseorang sedang bekerja. Rasanya memang tidak nyaman, namun reaksi tersebut menunjukkan jika tubuh merespons untuk membangun kekebalan. Jadi jangan takut!

Apa aja efek sampingnya?

Ada 7 efek samping, diantaranya:

1. Lengan sakit, nggak sedikit yang merasakan nyeri atau linu di lengan setelah suntik vaksin Covid-19. Cara terbaik untuk meredakan nyeri lengan adalah dengan meletakkan sesuatu yang dingin, seperti waslap basah atau kompres es, pada area suntikan.

2. Demam, pada beberapa orang, efek samping suntik vaksin Covid-19 berupa demam. Demam biasanya sembuh dalam satu atau dua hari. Hubungi dokter Anda jika ada efek samping yang memburuk setelah 24 jam atau tidak hilang dalam 72 jam.

3. Kelelahan, beberapa orang ada yang mengalami kelelahan setelah mendapatkan vaksin Covid-19. Nggak perlu khawatir, ini adalah efek samping yang wajar terjadi.

4. Sakit kepala, biasanya terjadi setelah mendapat vaksin Covid-19 dosis kedua.

5. Mual, sekitar 3,5 persen orang mengeluh mengalami mual setelah mendapat vaksin Covid-19 dosis kedua.Beberapa bahkan ada yang sampai muntah. Cobalah untuk tetap terhidrasi dengan baik.

6. Nyeri otot, beberapa orang melaporkan nyeri tubuh dan nyeri otot setelah menerima vaksin Covid-19 dosis kedua.

7. Kelenjar getah bening bengkak, tidak seperti efek samping vaksin lain yang biasanya hanya bertahan satu atau dua hari, pembengkakan kelenjar getah bening akibat suntik vaksin Covid-19 membutuhkan waktu sedikit lebih lama untuk hilang.

Baca Juga:  6 Cara Praktis Membuat Twibbon Tanpa Aplikasi

Sebelum Vaksin perlu medical check-up nggak?

Dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi Erlina Burhan menerangkan, pemeriksaan kesehatan keseluruhan (medical check-up) sebelum vaksinasi COVID-19 dinilai berlebihan. Pemeriksaan lebih tepat, terutama bagi penerima vaksin AstraZeneca adalah pemeriksaan kesehatan sesuai kondisi yang dialami. Misal, individu yang bersangkutan mempunyai riwayat penyakit tertentu atau masalah kesehatan lain, seperti pembekuan darah.

“Kalau memang ragu-ragu, punya sakit jantung, maka konsultasi pada dokter kondisi jantungnya, apakah tidak masalah untuk divaksin. Jadi bukan melakukan general MCU, tapi kondisi yang dialami masing-masing,” terang Erlina.

Jadi kesimpulannya, kalau ragu pada kondisinya boleh diperiksaan ke dokter untuk komorbidnya (penyakit penyerta).

Daftar Lokasi Vaksin

Kamu bisa daftar melalui link yang disediakan di masing-masing ibu kota provinsi:

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU