Buka KJI XIV dan KBGI X, Ini Pesan Direktur Kemahasiswaan Ditjen Belmawa Kemenristekdikti

Makassar, FajarPendidikan.co.id – Direktur Kemahasiswaan Ditjen Belmawa Kemenristekdikti, Dr Didin Wahidin, M.Pd., saat membuka secara resmi Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) XIV dan Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) X di GOR Unhas menyampaikan bahwa kompetisi jembatan dan bangunan gedung merupakan bentuk perhatian pemerintah melalui Ditjen Belmawa Kemenristekditi terhadap perkembangan keilmuan teknik sipil.

“Di kompetisi ini, mahasiswa diharapkan bukan hanya sekedar mencari predikat juara, tetapi juga dapat menimba ilmu serta pengalaman yang baru, yang nantinya akan menjadi modal pengembangan diri sehingga dapat menjadi manusia yang bermanfaat kepada lingkungan,” kata Didin.

KJI XIV dan KBGI X merupakan kompetisi yang dilaksanakan secara paralel yang melombakan desain atau rancangan jembatan dan bangunan gedung. KJI XIV yang bertema “Jembatan Nusantara Inovatif, Efisien, Estetis, dan Ramah Lingkungan” terdiri dari tahap perancangan dan konstruksi di arena lomba untuk membangun model jembatan berskala sdan diakhir dengan pengujian pembebanan.

Baca Juga:  Unifa dan Konjen AS Sepakati Kerja Sama Pengembangan SDM

Kategori jembatan yang dikompetisikan terbagi tiga yaitu jembatan rangka baja jalan raya, jembatan pejalan kaki canai dingin, dan jembatan busur. Komponen penilaian untuk KJI meliputi struktur jembatan terindah, metode pelaksanaan terealistis, struktur jembatan teringan, dan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terlengkap.

Sementara itu, KBGI X yang bertema “Bangunan Rumah Tinggal Bertingkat Berstruktur Baja Canai Dingin, Berarsitektur Nusantara, Tahan Gempa, Dan Ramah Lingkungan” lebih menitikberatkan pada konsep bangunan bernuansa budaya nusantara yang mempunyai kinerja yang baik terhadap bahaya bencana khususnya gempa bumi serta ramah lingkungan.

Baca Juga:  2 Komisaris Polisi Kunjungi Pascasarjana Unifa, Ini Tujuannya

Desain dan konstruksi yang benar dan efisien serta perpaduan dengan keindahan arsitektural bercirikan budaya lokal merupakan tantangan dalam kompetisi kali ini termasuk perpaduan material antara baja canai dingin untuk struktur utama dengan material kayu untuk keindahan arsitektural.

Komponen penilaian untuk KBGI meliputi struktur bangunan gedung teringan, kekokohan bangunan terbaik, pelaksanaan K3, unjuk kerja terbaik, dan waktu pelaksanaan atau pengkonstruksian tercepat. (FP)

 

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU