FAJARPENDIDIKAN.co.id – Bunda Pustaka Perpustakaan Gerbang Ilmu SDN Borong merayakan Hari Kunjung Perpustakaan dengan membuat kerajinan daur ulang di Perpustakaan Ibu dan Anak, Jalan Lanto Dg Pasewang, Makassar, Selasa, 14 September 2021.
Aktivitas ibu-ibu yang merupakan orangtua siswa ini, sebagai cara mengimplementasikan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Ketua Bunda Pustaka, Dian Friani, mengatakan ini kunjungan kedua mereka di Perpustakaan Ibu dan Anak, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Sulsel.
Kali ini, mereka memamerkan karya daur ulang sekaligus memperagakan cara membuatnya.
Karya daur ulang itu berupa vas bunga dan rangkaian bunganya, tempat tisu, tempat duduk dan baju.
“Bahan-bahannya dari barang bekas pakai. Ada yang dari kantong kresek, kantong belanjaan, botol, koran, dan styrofoam,” papar perempuan yang akrab disapa Bunda Huga itu.
Kepala UPT Perpustakaan, DPK Provinsi Sulsel, Abdul Hadi, menjelaskan, perpustakaan bukan hanya sebagai tempat membaca tapi juga bisa diisi dengan aktivitas dan kreativitas lain.
Ditambahkan bahwa DPK Provinsi Sulsel sudah menerapkan konsep transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Dalam hal ini, perpustakaan memfasilitasi masyarakat mengembangkan potensinya. Perpustakaan berkomitmen memberikan layanan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat pengguna perpustakaan.
“DPK Provinsi Sulsel membawahi beberapa perpustakaan, silakan Bunda Pustaka datang berkunjung,” ajak Abdul Hadi.
Selain Perpustakaan Ibu dan Anak, ada juga Perpustakaan Umum dan Multimedia di Talasalapang, dan Perpustakaan Abdurrasyid Dg Lurang di Sungguminasa, Gowa.
Rata-rata perpustakaan ini tampil modern dan nyaman, dilengkapi akses internet gratis. Koleksi bukunya juga memadai.
Pengunjung bisa membaca buku di bagian deposit dan referensi. Jam bukanya, mulai pagi bahkan sampai malam hari.
“Perpustakaan Ibu dan Anak itu merupakan kebutuhan. Ini merupakan inovasi yang dilakukan DPK Sulsel, dan jadi role model. Karena perpustakaan ini sudah ramah anak,” jelasnya.
Rusdin Tompo, pembina ekskul minat bakat di SD Negeri Borong, mengapresiasi fasilitas dan kemudahan akses yang diberikan DPK Provinsi Sulsel terhadap kebutuhan anak-anak dan pengunjung perpustakaan pada umumnya.
Penggiat literasi itu menilai, fasilitas perpustakaan dan kegiatan kreatif yang dilakukan bisa jadi motivasi anak-anak ke perpustakaan sekaligus menumbuhkan minat membacanya.
Peringatan Hari Kunjung Perpustakaan, 14 September, kemarin, semakin meriah dengan tampilnya beberapa anak saat sesi hiburan.
Andi Muhamnad Huga tampil membaca puisi karyanya bertema perpustakaan, begitu pun dengan Fatima Azzahra.
Lain lagi dengan Asma Nadia, yang baru duduk di kelas 1. Ia membawakan story picture karyanya, yang bercerita tentang taman bermain di dalam rumah.
Sedangkan Asysyafa menggambar seorang anak yang tengah membaca buku di perpustakaan.
Murid kelas 2 itu asyik menggambar di antara anak-anak yang bermain seluncuran, trampolin, dan permainan edukatif lainnya.
Gambar itu kemudian diserahkan kepada Kepala UPT Perpustakaan, Abdul Hadi.
Tampil juga Mami Kiko bercerita ditemani bonekanya Kiko dan KikoGery (Q-ge), dengan judul “Seekor Burung Gagak dan Semut”.
Pesan moral dari cerita ini, yakni agar anak-anak menghargai segala ciptaan Tuhan, ringan tangan dalam tolong menolong dan bekerja sama, serta persahabatan tanpa memandang latar belakang.
Anak-anak juga diajak berbesar hati untuk memaafkan dan menyesali kesalahan.
Kepada anak-anak yang tampil membaca puisi dan bercerita diberi hadiah oleh Feby Primajanti Tantu, Kepala Seksi Layanan Perpustakaan Umum dan Multimedia.
Sedangkan Bunda Pustaka menyerahkan hasil kerajinan tangan daur ulangnya yang dikerjakan di Perpustakaan Ibu dan Anak.
Sukmawati, S.Pd, guru SDN Borong, yang hadir saat itu, menilai kegiatan Bunda Pustaka ini positif dan bagus. Karena terkait dua kegiatan sekaligus, yakni Gerakan Literasi Sekolah dan Sekolah Adiwiyata.