Bunker Narkoba Diduga di Kampus UNM, 5 Alumnus Diamankan

Kampus tempat penyimpanan obat atau bungker di Kota Makassar di Sulawesi Selatan (Sulsel) akhirnya terungkap. Lokasi yang diduga berada di dalam kawasan kampus Universitas Negeri (UNM) Parang Tambung Makassar, Jalan Mallengkeri, Kecamatan Tamalate, Makassar, Sulawesi Selatan.

Dari jam berputar hingga lokasi, bunker ini berada di dalam kawasan Fakultas Bahasa dan Humaniora UNM. Gedung tersebut menjadi tempat sekretariat salah satu organisasi mahasiswa internal.

Bangunan itu dulunya gudang narkoba yang dilindungi polisi. Memang, polisi telah memasang barikade polisi (police line) di dalam ruangan.

Seorang penjaga sekolah mengkonfirmasi informasi ini. Dia mengatakan situs atau bangunan yang dulunya gudang narkoba telah ditutup.

“Iya betul. Sebelumnya polisi datang untuk antre,” kata satpam itu saat temu dan sapa di kampus UNM, Jumat (6/9) malam. Kapolres Tamalate AKP Aris Sumarsono secara pribadi mengaku membantu anggota Polda Sulsel dalam proses pemasangan barikade polisi di gedung rahasia mahasiswa UNM Parang Tambung Makassar.

Baca Juga:  Rektor Unifa Makassar Kunjungi Kantor Regional Wilayah IV BKN

“Dulu saya hanya didampingi, karena ada pengumuman dari Binmas bahwa ada anggota kepolisian daerah (UNM). Tapi kami tidak tahu seberapa aktifnya kami,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Rektor UNM periode III Prof. Dr.Ir. Andi Muhammad Idkhan dan Direktur Riset Narkoba Polda Sulsel Kombes Pol Dodi Rahmawan yang sudah dikonfirmasi soal keaslian bunker itu, belum memberikan tanggapan. Polda Sulsel menemukan bunker atau tempat penyimpanan narkoba di kampus populer di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Kemudian dia dicurigai di UNM.

Baca Juga:  Mahasiswa Unpacti Makassar Diberi Pilihan Kuliah di Kampus Lain

Di dalam bunker, polisi menemukan lorong atau akuntan untuk transaksi narkoba di kampus.

Kepala Riset Narkoba Polda Sulsel, Kombes mengatakan, “Bungker itu semacam brankas untuk menyimpan sabu, dengan buku ringkasan atau jalur perdagangan di sekitarnya.”

- Iklan -

Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, jalur tersebut diduga terkait dengan seorang napi di salah satu Lapas. Memang tercatat ada 3 kg narkoba yang dibagikan di kampus.

“Belum bisa kami laporkan karena masih ada kejadian dan penggalian terkait oknum yang terlibat. Jaringannya sedang kami telusuri. Karena jaringan di lapas, saya tidak menyebut lapas dulu,” ujarnya.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU