Barru, 27 Oktober 2024 – Bupati Barru, Ir. H. Suardi Saleh, M.Si., Ph.D(HC), menghadiri acara adat Gau Malebbi’na Kerukunan Rumpun Keluarga Besar Wija La Massellomo To Appaware Petta Ponggawa Bone Laoe Ri Luwu, yang berlangsung di Saoraja Lapinceng, Kecamatan Balusu.
Acara ini juga dirangkaikan dengan Pengukuhan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Kerukunan Rumpun Keluarga Besar (KRKB) Wija Puatta La Massellomo Petta Ponggawa Bone (WPLMPPB) Periode 2024-2029 oleh Andi Kumala Andi Idjo Daeng Sila Karaengta Lembang Parang Batara Gowa III, Sultan Malikussaid, yang didampingi Permainsuri Andi Hikmawati Petta Omba.
Dalam sambutannya, Bupati Suardi menyampaikan apresiasi atas terlaksananya acara ini dan merasa bangga bisa hadir di tengah para Raja dan pemegang Lembaga Adat dari Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Menurutnya, acara ini bukan hanya ajang silaturahmi, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya nilai luhur dan kearifan lokal warisan leluhur. “Ini adalah bukti sejarah bahwa sebelum terbentuknya NKRI, telah berdiri kerajaan-kerajaan yang menjalankan pemerintahan otonom dalam bingkai nusantara,” ungkapnya.
Bupati juga menjelaskan simbol 4 payung tertutup dalam logo Kabupaten Barru yang mencerminkan empat kerajaan pendiri, yakni Kerajaan Tanete, Barru, Balusu, dan Nepo. Ia menyoroti Saoraja Lapinceng sebagai satu-satunya bangunan kerajaan yang masih tegak berdiri hingga kini, sebagai saksi sejarah kebesaran Kerajaan Balusu. “Dibangun pada 1890 oleh Raja Balusu terakhir, Andi Muhammad Saleh Dg. Parani Arung Balusu, Saoraja Lapinceng ini telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya Republik Indonesia sejak 1999. Ini warisan sejarah yang harus kita jaga dan rawat,” tuturnya.
Lebih lanjut, Bupati mengajak seluruh peserta untuk menjadikan acara ini sebagai momen menjaga warisan budaya, etika, dan adat istiadat yang merupakan identitas masyarakat Barru yang penuh dengan penghormatan terhadap budaya tradisional.
“Pemerintah mendukung kegiatan yang mempererat hubungan kekeluargaan, karena merupakan pondasi terbentuknya masyarakat yang harmonis,” tambahnya. Ia juga berharap kerukunan ini terus menginspirasi untuk membangun masyarakat berbudaya dan berakhlak luhur, serta berperan dalam pembangunan daerah.
Bupati juga memaparkan bentuk perhatian Pemkab Barru terhadap kebudayaan, antara lain dengan ditetapkannya empat desa sebagai Desa Kemajuan Kebudayaan oleh Mendikbudristek, serta pengakuan empat Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dari Kabupaten Barru.
Pada penutup sambutannya, Bupati mengutarakan harapannya agar kerukunan WPLMPPB dapat menjadi mitra pemerintah dalam pembangunan Barru, serta menjadikan Gau Malebbi sebagai event budaya tahunan yang menjadi WBTB Indonesia. “Semoga event Saoraja Lapinceng ini juga bisa dikembangkan sebagai daya tarik wisata dengan mempertahankan nilai-nilai tradisional,” ujarnya.
Acara ini dihadiri oleh Datu Luwu Ke-39, Raja Bone, pemangku adat Sulselbar, Plh. Sekda Barru, pimpinan OPD, dan undangan lainnya. Susunan DPP KRKB WPLMPPB Periode 2024-2029 dipimpin oleh H. Andi Bau Mappasessong Pawwelangi, SE, sebagai Ketua Umum, Muhammad Ashar Andi Bintang sebagai Sekretaris Umum, dan Dra. Andi Senniwati, M.Ag sebagai Bendahara Umum.