Barru – Bupati Barru, Ir. H. Suardi Saleh, M.Si., Ph.D (HC), menghadiri Upacara Adat Mappalili atau Turun Sawah Musim Tanam 2024/2025 dan Musim Tanam 2025 yang digelar di Desa Nepo, Kecamatan Mallusetasi, Senin (18/11/2024).
Dalam sambutannya, Bupati Suardi Saleh mengungkapkan bahwa analisa *Pallontara* menunjukkan tahun tanam ini berada di periode SYEI, yang bermakna “Masero Bosinna, Masero Lampenna, Maraja Barenna, Biasatoi Asewe Makkuwae, Makkanre Pakkokkoe, Weddingnge Salah Buana Asewenennia Allaorumae.” Filosofi ini mencerminkan harapan dan tantangan yang dihadapi petani dalam musim tanam mendatang.
Bupati mengajak para petani untuk terus melestarikan tradisi Mappalili, yang sarat dengan nilai kegotongroyongan, kebersamaan, dan persatuan. Tradisi ini tidak hanya menentukan jadwal tanam dan jenis varietas padi yang digunakan, tetapi juga mencakup pengendalian hama dan penyakit hingga waktu panen.
“Saya berharap semua lahan bisa dimanfaatkan. Jika tidak ditanami padi, bisa dialihkan untuk kacang tanah, bawang merah, nanas, atau tanaman lain yang memiliki nilai ekonomi,” ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya peran penyuluh pertanian dan Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) dalam mendampingi petani agar produktivitas pertanian meningkat.
Bupati Suardi Saleh juga mendorong peningkatan luas panen melalui pengoptimalan Indeks Pertanaman (IP) untuk mendorong hasil pertanian yang lebih maksimal.
Mengakhiri sambutannya, Bupati mengingatkan masyarakat untuk menjaga kondusivitas menjelang Pemilu pada 27 November mendatang. “Mari kita jaga silaturahmi dan tidak terpecah karena perbedaan pilihan. Pilihlah pemimpin sesuai hati nurani yang dapat memajukan Barru,” pesannya.
Kegiatan ini dihadiri Asisten Setda Barru, sejumlah pimpinan OPD, Camat Mallusetasi, Kepala BPP Mallusetasi, Kapolsek dan Danramil Mallusetasi, Kepala Desa Nepo, penyuluh pertanian, kelompok tani, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta para undangan lainnya.