Ketua Panitia Nasional SPAN UM-PTKIN Prof Dr Imam Taufiq, M Ag (Rektor UIN Walisongo Semarang);
Sekretaris Panitia Nasional SPAN UM-PTKIN Prof Dr Mudhofir, M Si (Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta);
Bendahara Panitia Nasional SPAN UM-PTKIN Prof Dr Nyayu Khodijah, M Si (Rektor UIN Raden Fatah Palembang);
Kepala Sekretariat SPAN-UM PTKIN Prof Dr Mukhsin Jamil, M Ag (Wakil Rektor I UIN Walisongo Semarang).
Pelaksanaan SPAN-UM PTKIN telah berlangsung sejak tahun 2010. Seleksi ini akan diikuti oleh semua calon mahasiswa dari seluruh Indonesia dengan prinsip adil, transparan dan tidak diskriminatif dengan tetap memperhatikan potensi calon mahasiswa dan kekhususan PTKIN.
Prof Dr Mahmud, M Si selaku ketua forum PTKN menyatakan terdapat beberapa inovasi yang dikembangkan dalam penyelenggaraan SPAN PTKIN tahun 2022, yakni Integrasi dapodik, Sistem skoring, Akses layanan informasi, dan Quality Assurance.
“Tahun 2022 ini ada hal-hal baru yang dilakukan oleh panitia nasional dalam pelaksanaan SPAN-UM PTKIN seperti integrasi data Kemendikbud dan Kemenag,” tutur Mahmud.
Calon mahasiswa yang akan daftar SPAN, lanjutnya tidak harus mengunggah raport secara manual, tapi langsung terintegrasi dengan Dapodik.
Panitia juga akan melayani pertanyaan calon pendaftar yang masih bingung dengan memberikan jawaban yang dilayani oleh help desk.
Ketua Panitia Nasional SPAN UM-PTKIN 2022, Prof Dr Imam Taufiq M Ag., menjelaskan bahwa SPAN-PTKIN merupakan pola seleksi yang dilaksanakan secara nasional yang diikuti 58 PTKIN (seluruh UIN/IAIN/STAIN) dan;
Satu Fakultas Agama PTN (Universitas Singaperbangsa Karawang) dalam satu sistem yang terpadu dan diselenggarakan secara serentak oleh Panitia Nasional yang ditetapkan oleh Menteri Agama Republik Indonesia dalam KMA Nomor 1363 tahun 2021 tertanggal 31 Desember 2021.
Dikatakan Imam Taufiq, pola seleksi penerimaan mahasiswa di lingkungan PTKIN perlu menyesuaikan dengan kebutuhan saat ini, utamanya dalam kondisi menghadapi tantangan dan peluang masa depan pasca-pandemi.
“Di masa-masa seperti inilah, institusi pendidikan tinggi dituntut untuk dapat menyesuaikan diri sesuai kebutuhan calon peserta didik.
Pendekatan baru harus dilakukan dengan memperhatikan kualitas proses seleksi, begitu juga kesehatan dan keselamatan para peserta seleksi,” terang Imam Taufiq yang merupakan Rektor UIN Walisongo Semarang saat Konferensi Pers usai Launching SPAN UM-PTKIN, Selasa (12/1) di Hotel Mercure Ancol Jakarta.
Ditambahkan Imam, ada beberapa perubahan pelaksanaan SPAN-UM PTKIN pada tahun 2022, diantaranya semua pimpinan PTKIN menjadi Panitia Nasional, penambahan tes moderasi beragama pada mata uji keislaman dan penambahan afirmasi untuk penghafal Al-Qur’an.
Selain itu, lanjut Imam, panitia SPAN-UM PTKIN 2022 melakukan pelbagai evaluasi, termasuk meneruskan rekomendasi panitia sebelumnya terkait integrasi data atau pendaftaran teritegrasi.
“Kami menghadirkan Kepala Pusat Data dan Informasi Kemendikbud untuk mendiskusikan integrasi data, misalnya dengan DAPODIK (Data Pokok Peserta Didik) Kemendikbud dan EMIS (Education Management Information System) Kementerian Agama,” terang Imam.