Banyak orang tua hanya memperhatikan pendidikan umum bagi anaknya ketimbang pendidkan akidahnya.
Tentang akidah ini, mungkin dianggapnya secara otomatis baik bila kelak anaknya dewasa. Akibatnya, anak menjadi kurang berakhlak. Tidak punya sopan santun.
Padahal pendidikan akidah, seharusnya sudah diterapkan kepada anak, ketika anak sudah mulai pintar berbicara.
Artinya, jauh sebelum mengenyam pendidikan dasar, pendidikan akidah, harus sudah mulai diterapkan.
Anak yang saleh akan menjadi penyebab bagi orang tuanya, untuk terus mendapat manfaat lewat doa dan amalannya. Walaupun orang tuanya telah tiada.
Dari Abu Hurairah radhyallahu anhu, mengatakan, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya. Kecuali tiga perkara. Yaitu sedekah jariyah ilmu yang diambil manfaatnya atau doa anak yang saleh (HR Muslim no 1631).
Allah memerintahkan kepada kita untuk menjaga diri kita dari neraka sebagaimana disebutkan dalam ayat berikut. “Hai orang orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka” (QS At Tahrim :6).
Disebutkan dalam tafsir Ibnu Katsir (7 – 321), Ali mengatakan bahwa yang dimaksud ayat tersebut adalah, “ajarlah adab dan agama pada mereka”.
Tentang salat pun diperintahkan diajak dan diajarkan sejak dini. Dari Amr bin Syu’aib dan bapaknya dari kakeknya radhyallahu anhu, beliau meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda :
Mulai 7 Tahun
“Perintahkan anak-anak kalian untuk mengerjakan salat, ketika mereka berumur 7 tahun. Pukul mereka jika tidak mengerjakannya, ketika mereka berumur 10 tahun. Pisahkanlah tempat-tempat tidur mereka” (HR Abu Daud no 495 Al Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadist ini shahih). (PPMI/Ana)