Cara Mudah Ajarkan Anak Tanggung Jawab Selama #diRumahAja

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Manfaatkan masa di rumah saja selama kebijakan menjaga jarak untuk menghabiskan banyak waktu bersama keluarga, mengenal karakter anak sekaligus menanamkan nilai-nilai positif. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan adalah memberi si kecil tanggung jawab dalam melakukan pekerjaan rumah.

Menurut psikolog Jane Cindy Linardi M.Psi, tanggung jawab adalah perilaku yang menentukan bagaimana seseorang bereaksi terhadap situasi setiap hari, yang memerlukan beberapa keputusan yang sesuai dengan etika umum di masyarakat. Bila anak dapat berperilaku dan berbuat sesuai normal yang diterima masyarakat, maka lingkungan sekitar akan merasakan dan mendapatkan manfaat.

“Sama halnya, ketika si kecil sudah dapat bertanggung jawab, artinya ia sudah dapat membedakan mana tindakan yang baik dan kurang baik. Nantinya, ia dapat menentukan keputusannya sendiri dengan lebih bijak,” kata Jane. Ia memaparkan, ada banyak manfaat yang akan dirasakan anak bila ia dapat bertanggung jawab pada apa yang dikerjakan, misalnya melatih daya juang, menumbuhkan kemampuan pemecahan masalah, serta menumbuhkan efikasi atau kepercayaan pada kapabilitas dirinya untuk melakukan sesuatu.

Psikolog dari RS Pondok Indah Bintaro Jaya ini menambahkan, sebenarnya sejak kecil anak sudah bisa dilepas untuk menentukan keputusan sendiri, walau pendampingan orangtua masih diperlukan. Misalnya saja menentukan mainan yang diinginkan atau pakaian yang akan dipakai. Peran orangtua adalah menjelaskan pada anak tempat yang akan dikunjungi sehingga anak bisa menyesuaikan dengan pakaiannya.

Baca Juga:  Kenali Perbedaan Flu dan Pilek pada Anak

“Sejak umur 2 atau 3 tahun, anak juga sudah dapat mulai dilatih untuk bertanggung jawab. Latihan dimulai dari memberi tanggung jawab yang kecil terlebih dahulu, misalnya, merapikan mainan bersama-sama setelah selesai bermain,” katanya. Anda tetap dapat ikut membantu, namun perlu dipastikan anak juga turut merapikan.

Setelah anak sudah terbiasa, maka kurangi peran Anda dalam membantu, dan latih anak untuk merapikan mainannya sendiri. “Penguatan berupa pujian dan afirmasi dapat diberikan setelah anak berhasil menuntaskan tanggung jawabnya,” katanya.

Bertahap Tahapan tanggung jawab anak juga dapat ditingkatkan secara bertahap, mulai dari mengurus barang pribadinya, hingga terhadap hal lain, seperti membantu memelihara hewan peliharaan. Dari semua tanggung jawab yang dapat diberikan kepada anak di atas, jangan lupa untuk memberikan contoh langsung kepada si kecil agar si kecil lebih mudah menerapkannya karena sudah melihat contoh yang nyata.

Misalnya, tanggung jawab anak terhadap PR dan tugas sekolah dapat diajarkan dan dilatih dengan cara menyediakan “waktu bekerja” bersama-sama antara anak dan orangtua. Dalam satu meja yang sama, anak dapat mengerjakan PR, Anda dapat menyelesaikan pekerjaan. Melalui aktivitas ini, anak dapat belajar secara langsung dari contoh konkret yang dipraktikkan langsung oleh orangtua.

Aktivitas lainnya juga dapat dilakukan, misalnya bersama-sama merapikan dan membersihkan rumah sebagai bagian dari tanggung jawab sehari-hari. Lalu, bagaimana bila si kecil sudah beranjak besar, namun kurang dapat memperlihatkan rasa bertanggung jawab? Menurut Jane, bila itu terjadi, maka Anda perlu merefleksikan kembali pola asuh yang diterapkan, apakah selama ini masih terlalu banyak “in charge” atau mengambil alih semua tanggung jawab anak atau tidak.

Misalnya, ketika merapikan buku sekolahnya, menyiapkan seragam, membantu mengerjakan tugas sekolah anak, merapikan mainan dan kamar anak, dan sebagainya. “Jika hal tersebut masih terjadi, maka cara untuk melatihnya adalah dengan segera mengurangi peran dan bantuan yang Anda berikan,” katanya. (WLD/*)

Baca Juga:  Mendikdasmen Perkenalkan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU