Bibir sumbing adalah timbulnya celah dan langit-langit mulut. Sebagai informasi, bibir terbentuk antara minggu keempat dan ketujuh kehamilan.
Saat bayi berkembang selama kehamilan, jaringan tubuh dan sel-sel khusus dari setiap sisi kepala tumbuh ke arah tengah wajah dan bergabung bersama untuk membentuk wajah. Penggabungan jaringan ini membentuk fitur wajah, seperti bibir dan mulut.
Bibir sumbing terjadi jika jaringan yang membentuk bibir tidak menyatu sepenuhnya sebelum lahir sehingga menghasilkan lubang di bibir atas.
Penyebab bibir sumbing yaitu karena adanya gangguan penyatuan bibir dan langit-langit mulut pada masa intrauterin atau neonatus.
Memiliki bayi yang lahir dengan sumbing tentu membuat para orang tua khawatir. Tetapi kondisi ini sebenarnya dapat diperbaiki.
Pada sebagian besar bayi, serangkaian operasi dapat mengembalikan fungsi normal dan mencapai penampilan yang lebih normal dengan jaringan parut yang minimal.
Penyebab bibir sumbing pada bayi
Hingga saat ini belum di ketahui penyebabnya secara pasti. Beberapa penelitian menyebutkan beberapa faktor terjadinya bibir sumbing salah satunya usia ibu saat hamil pertama kali.
Biasanya, bibir sumbing terjadi pada bayi yang lahir dari ibu berusia di atas 40 tahun saat hamil pertama.
Selain itu, obat-obatan, seperti fenitoin (obat kejang) dan asetosal (obat demam), yang di konsumsi ibu selama hamil juga meningkatkan risiko bibir sumbing.
Lalu ada faktor lain yang memicu bayi terlahir bibir sumbing, yaitu:
- Berat badan ibu ketika hamil, baik kekurangan gizi atau kelebihan berat badan.
- Ibu yang terinfeksi virus, seperti rubella dan syphilis.
- Wanita dengan diabetes yang di diagnosis sebelum kehamilan memiliki peningkatan risiko memiliki anak dengan bibir sumbing
- Merokok selama hamil
- Konsumsi alkohol
- Kekurangan asam folat dan Vitamin B selama masa hamil