Bone, FAJARPENDIDIKAN.co.id– Tingginya kebutuhan masyarakat akan Hand Sanitizer membuat bahan pembersih tangan itu menjadi langka di pasaran. Kelangkaan ini mendorong beberapa dosen dan mahasiswa untuk membuat alternatif Hand Sanitizer memanfaatkan bahan herbal.
Hal itulah yang dilakukan dosen dan mahasiswa Prodi Ekonomi dan Teknologi Pendidikan STKIP Muhammadiyah Bone Kampus III PallataE Kecamatan Kahu.
“Beberapa herbal yang sebenarnya sangat bermanfaat bagi kita banyak dijumpai di lingkungan, sebagai contoh daun sirih merah dan lidah buaya,”ungkap Andi Iqbal, dosen yang mengarahkan mahasiswa mencoba pembuatan Hand Sanitizer herbal ini, Selasa, 24 Maret 2020.
Andi Iqbal mengatakan, pembuatan Hand sanitizer berbahan herbal dilakukan akibat susahnya menemukan hand sanitizer dipasaran. Tak hanya itu, ketika mencoba mencari alkohol di Apotik, juga langka dan bahkan habis atau stok terbatas. Pencarian dilakukannya pun di toko kimia di Makassar hasilnya nihil.
Oleh karena itu, lanjutnya, jalan terbaik adalah mencoba back to nature yaitu memanfaatkan bahan-bahan alam.
“Hand sanitizer yang diproduksi ada dua macam yaitu Produk Hand sanitizer murni herbal dan Hand sanitizer dengan bahan herbal kombinasi alkohol. Kombinasi alkohol dilakukan tetap berdasar bahwa alkohol mampu mengantisipasi dan membunuh bakteri, karena alkohol terbatas maka reduksi kuantitas alkohol dilakukan,”jelasnya
Khusus untuk herbal, kata dia, sangat direkomendasikan sebab sejak dahulu daun sirih merah dikenal memiliki kandungan antiseptik, sebab mengandung plavonoid, polevenolad, tannin, dan minyak atsiri.
Menurutnya, salah satu tanaman yang banyak tumbuh di lingkungan sekitar rumah yang juga bisa dimanfaatkan adalah bandotan.
Bandotan dianggap selama ini sebagai rumput liar atau gulma penganggu pertanian, ternyata memiliki kandungan pestisida nabati serta mengandung flavonoid, alkaloid, dan saponin yang dikenal sebagai anti bakteri dan anti inflamasi.
Selain itu, lidah buaya dikenal pula sebagai tanaman penghias pot atau pekarangan rumah, juga banyak mengandung saponin, tannin, polifenol dan flavonoid yang dipercaya sebagai antiseptik, anti bakteri, antioksidan, serta menghambat pendarahan pada kulit.
“Kemampuan antiseptik yang mumpuni, maka kami mencoba membuat hand sanitizer dengan mengombinasikan ketiga bahan ini”ungkap Andi Mawar mahasiswi STKIP Muhammadiyah Bone Kampus Kahu.
“Semoga hand sanitizer ini bisa membantu masyarakat mengantisipasi wabah virus corona (covid-19) dengan salah satunya yaitu senantiasa membersihkan tangan,” tambah Andi Irfan yang juga salah seorang dosen di STKIP Muhammadiyah Bone.
Andi Irfan menjelaskan, cara pembuatan hand sanitizer herbal cukup mudah hanya diperlukan daun sirih merah 8 gram, bandotan 8 gram, dan daging lidah buaya 5 gram untuk dibuat hand sanitizer sebanyak 250 ml. Ketiga bahan diblender dengan menambahkan air (akuades) 280 ml kemudian di saring dengan kain saring dan disiapkan botol 250 ml.
“Boleh menambahkan minyak esensial, tetapi aroma herbal terutama bandotan akan membuat lebih segar produk ini. Hand sanitizer herbal siap digunakan,”tambahnya.