Cegah Stunting, Mahasiswa Magang FKM Unhas Edukasi Peserta Posyandu Gunakan Metode Emo Demo

Mahasiswa magang Promosi Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) berikan edukasi pencegahan stunting menggunakan metode Emosional Demonstration di Posyandu Sejahtera, Polejiwa, Kec. Tanete Rilau, Kab. Barru, Sabtu, 22 Oktober 2022.

Pengetahuan akan pencegahan stunting ini penting untuk diberikan kepada sasaran kunci pencegahan stunting, khususnya para ibu guna mencegah dan menanggulangi stunting.

“Kegiatan ini sejalan dengan tujuan kedua butir 2 Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu mengakhiri segala bentuk malnutrisi untuk penurunan stunting dan wasting pada balita dan kebutuhan gizi remaja perempuan, wanita hamil dan menyusui, serta lansia,” ujar Andi Dewi Chandra.

Baca Juga:  KKJ Indonesia Desak Rektor Unhas Hentikan Kriminalisasi Terhadap Pers Mahasiswa

Kegiatan ini dihadiri oleh Koordinator Bagian Promosi Kesehatan UPT Puskesmas Pekkae, Mahasiswa Magang FKM Unhas, dan 33 peserta kegiatan.

Materi disampaikan oleh Aliftia Salsabila dan Andi Dewi Chandra yang membawakan 5 topik emo demo, yaitu ASI saja cukup, cemilan sembarangan, ATIKA sumber zat besi, menyusun balok, dan ditarik ke segala arah.

Dari kelima topik tersebut diharapkan mampu memberikan wawasan kepada ibu hamil dan ibu menyusui akan pentingnya pencegahan stunting.

Para peserta posyandu sangat responsif mengikuti kegiatan ini.

“Metode ini sangat bagus untuk dilakukan karena peserta pasti akan mudah memahami apa yang disampaikan karena ada interaksi di dalamnya,” ujar Sukmawati, S.Tr. selaku koordinator Bagian Promosi Kesehatan Puskesmas Pekkae, Barru.

Baca Juga:  Jurusan Farmasi dan Masa Depannya di Dunia Kerja

Secara terpisah, Muhammad Rachmat selaku dosen penanggung jawab MK Magang PKIP mengungkapkan beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah stunting.

- Iklan -

“Sangat penting meningkatkan kepedulian terhadap ibu hamil termasuk asupan kaya zat besi dan perawatan kehamilan, melakukan IMD dan pemberian ASI ekslusif pada bayi usia 0-6 bulan, memperhatikan makanan anak dengan tidak memberikan cemilan yang tidak sehat, kunjungan rutin ke posyandu, dan memperhatikan segala perilaku yang dapat mencegah anak dari terjadinya stunting,” tutup Muhammad Rachmat.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU