Ceramah Ramadhan: Sejarah Perintah Puasa Ramadhan

Ramadhan, bulan suci Islam yang telah dinanti dan dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia selama lebih dari 14 abad. Pada abad ketujuh, Nabi Muhammad menyatakan bahwa Islam dibangun di atas lima rukun dan puasa di bulan Ramadhan adalah salah satunya. Berikut ceramah singkat ramadhan tentang sejarah perintah puasa ramadhan dalam artikel ini. 

Puasa ramadhan menjadi puasa yang wajib dilaksanakan oleh umat Islam. Puasa ini adalah sebagai bentuk atau sarana untuk meningkatkan takwa kepada Allah. Jika ada umat Islam yang tidak sanggup melaksanakan puasa ramadhan, maka diwajibkan untuk membayar fidyah.

Landasan syariat Kewajiban berpuasa Ramadhan ini merujuk sejumlah dalil baik dari Alquran, hadits atau konsensus ulama (ijma). Artinya, secara dasar hukum sangat kuat sebab dilandasi oleh ketiga aspek krusial dalam hukum Islam.

Contoh Teks Ceramah Ramadhan: Sejarah Perintah Puasa Ramadhan

Sejarah Perintah Puasa Ramadhan
Ilustrasi

Pembuka

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Alhamdulillaahi rabbil-‘aalamiina, wash-shalaatu was-salaamu ‘alaa asyrafil-anbiyaa-i wal-mursaliina, nabiyyinaa wa habiibinaa muhammadin, wa ‘alaa aalihi wa shahbihi ajma’iina, wa man tabi’ahum bi-ihsaanin ilaa yawmid-diini, amma ba’du.

Segala puji milik Allah SWT, sholawat dan salam semoga tercurah limpah kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya dan para tabi’in juga kepada kita selaku umatnya.

Hadirin yang dimuliakan Allah SWT!

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 183:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Ya ayyuhalladzina amanu kutiba alaikumu-shiyam, kama kutiba ‘alaladzina min qablikum la’allakum tattaqun.”

- Iklan -

Yang artinya: “Wahai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu. (Berpuasa) agar kamu bertakwa.”

Baca Juga:  Hati yang Terawat, Tenang Jalani Kehidupan Dunia

Nabi Muhammad SAW bersabda:

:حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى، قَالَ: أَخْبَرَنَا حَنْظَلَةُ بْنُ أَبِي سُفْيَانَ، عَنْ عِكْرِمَةَ بْنِ خَالِدٍ، عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:

.بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ

Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Musa, ia berkata: Telah mengabarkan kepada kami Hanzhalah bin Abu Sufyan, dari ‘Ikrimah bin Khalid, dari Ibnu Umar, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Islam dibangun diatas lima (landasan): Persaksian tidak ada illah selain Allah dan sesungguhnya Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji dan puasa Ramadhan”. (HR. Bukhari No. 7).

Hadirin Rahimakumullah!

Allah SWT tidak serta merta menetapkan puasa Ramadhan sebagai sebuah syariat dalam Islam. Dengan segala curahan kasih sayang, Allah memahami kapan umat Muslim mampu dan bisa menjalankan ibadah puasa ramadhan.

Awalnya Rasulullah SAW menjalankan syariat puasa tidak seperti yang dilakukan sekarang yakni selama sebulan penuh. Nabi Muhammad SAW mulanya mencontohkan puasa hanya tiga hari saja setiap bulannya.

Beliau berpuasa tiga hari di setiap bulan hijriah. Lambat laun umat Muslim terbiasa mengikuti puasa yang dicontohkan Nabi. Kemudian, perubahan puasa tiga hari menjadi puasa satu bulan penuh namun masih diberi keringanan. Umat Muslim boleh memilih antara dua hal, antara berpuasa satu bulan penuh atau memilih membayar fidyah.

Baca Juga:  Memahami Makna Adven, Masa Persiapan Menyambut Natal

Puasa satu bulan penuh mulanya dirasa berat bagi umat Muslim, namun akhirnya terbiasa. Syariatt baru pun kembali muncul, yaitu puasa sebulan penuh, tidak ada lagi tawar menawar boleh memilih puasa atau tidak.

Hingga akhirnya, puasa satu bulan penuh menjadi sebuah kewajiban kecuali bagi orang yang berpergian (musafir), sakit dan sudah renta sehingga tidak memungkinan melakukan puasa.

Keringanan berpuasa pun di dapat berupa diperbolehkannya makan dan minum serta berhubungan intim hanya bagi suami istri yang hanya boleh dilakukan pada malam hari sampai terbitnya fajar.

Kewajiban puasa ini disyariatkan pada bulan Sya’ban di tahun ke 2 hijriah. Nah, puasa ini lah yang hingga kini masih dijalankan umat Muslim hingga sekarang.

Penutup

Semoga puasa Ramadhan benar-benar menjadikan kita para hamba Allah yang bertakwa, aamiin. Mohon maaf atas kekhilafan tutur kata dan perbuatan. Semoga Allah membimbing kita semua ke jalan yang benar.

أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم , فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم

“Aqulu qawli hadza wa astaghfirallahi li walakum, fastaghfiruh innah hu huwal ghafur rahim”.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Itulah ceramah singkat ramadhan tentang sejarah perintah puasa ramadhan di atas, semoga bermanfaat!

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU