Cerita Lengkap KKN di Desa Penari Versi Nur 

Nur lalu melihatnya jalan lain, tetapi Nur terkejut mendapati si wanita sudah hilang tanpa jejak. Ia sadar bahwa dirinya sudah di sambut dengan sosok entah apa itu.

Setelah memasuki Desa, mas Ilham kemudian berpeluk kangen dengan seorang pria yang mungkin seumuran dengan ayahnya yang ada di rumah. Pria itu terlihat ramah, dan murah senyum. Dengan menyambut tanganya, Nur mendengar si pria memperkenalkan diri.

“kulo, Prabu” (saya Prabu)

Kemudian Ilham menyampaikan maksud kedatangannya untuk meminta izin diadakan kegiatan KKN di desa tersebut. Yang akan dilaksanakan adiknya, Ayu dan keenam rekannya termasuk Nur.

“Sepurane Ham, aku eroh yen kene wes kenal suwe, tapi deso iki gak tau lo digawe kegiatan KKN” (saya minta maaf ham, aku tahu kita sudah kenal lama, tapi desa ini tidak pernah lo di pakai untuk kegiatan KKN)

“tolong lah mas” kata mas Ilham.

Pada saat itu, pak Prabu dengn keras sudah menolaknya hingga suasana saat itu, menjadi tegang.

“GAK ISOK HAM” kata pak Prabu menekan perkataanya kepada mas Ilham dengan ekspresi yang tak terduga.

“ngeten loh pak, ngapunten, kulo nyuwun tolong, kulo bakal jogo sikap ten mriki, mboten neko-neko, tolong pak” (begini loh pak, maaf, saya minta tolong, saya akan menjaga sikan disini)

- Iklan -

(saya tidak akan aneh-aneh. tolong pak) ucap Ayu membantu kakanya, matanya terlihat berlinangan air mata. Ia tidak pernah melihat Ayu sengotot ini sebelumnya. Terlihat mimik wajah pak Prabu yang sebelumnya mengeras, kini melunak.

“piro sing KKN ngko dek?” (berapa yang KKN nanti dek?)

Dengan semangat Ayu menjawab. “6 pak”

Setelah proses negosiasi berhasil, dengan persetujuan pak Prabu dan tentu saja, masyarakat sekitar, mereka resmi akan menjalankan KKN di desa tersebut. Disana ia juga sudah tahu proker apa saja yang akan menjadi wacana mereka selama disan, salah satunya yaitu kamar mandi dengan air sumur.

Ia tahu, masyarakat mendapatkan akses air hanya dari sungai yang ada di desa tersebut. Jadi ini menjadi ide mereka membuat  sumur agar lebih efisien. D isela-sela tengah mereka membuat proker di desa tersebut.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU