CIHCS FKM Unhas Fasilitasi Demand Creation dan Implementasi HCD di Provinsi Maluku

Pusat Studi Kota Sehat Indonesia atau Center for Indonesian Healthy City Studies (CIHCS) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Maluku dan UNICEF melakukan kegiatan Demand Creation dan Implementasi Human-Centered Design (HCD) di Provinsi Maluku.

CIHCS FKM Unhas dipercaya menangani implementasi HCD di Provinsi Maluku karena dianggap sukses memfasilitasi implementasi HCD di Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2022.

“FKM Unhas melalui CIHCS berhasil membawa 5 dari 9 Puskesmas dampingan di Sulsel tahun 2022 masuk dalam 20 besar sesuai indikator Center of Excellence-HCD Immunization yang dinilai oleh Kementerian Kesehatan, Unicef, dan Tulodo, yang diikuti oleh 14 Provinsi di Indonesia,” ujar Prof. Sukri Palutturi, PhD selaku Direktur CICHS yang juga Dekan FKM Unhas.

“Karena itu, pada tahun 2023 ini CIHCS FKM Unhas dipercaya oleh Unicef untuk membantu Demand Creation dan Implementasi HCD di tiga kabupaten/kota di Provinsi Maluku yaitu Kota Ambon, Kota Tual, dan Kabupaten Maluku Tenggara,” lanjut Prof. Sukri Palutturi, PhD

Baca Juga:  Farmasi: Jurusan Multidisipliner dengan Peluang Karir Tanpa Batas

Sebagai langkah pertama, CIHCS bersama Dinas Kesehatan Provinsi Maluku dan Dinas Kesehatan Kota Ambon dengan dukungan Unicef memulai pelatihan di Kota Ambon.

Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 30 Januari – 1 Februari 2023 di Hotel Everbright, Kota Ambon, Maluku ini dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon Wendy Pelupessy.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon dalam sambutannya mengatakan bahwa pandemik COVID-19 telah berdampak besar bagi sistem kesehatan termasuk penurunan cakupan secara signifikan baik imunisasi dasar maupun imunisasi lanjutan dalam 3 tahun terakhir.

“Hal ini menjadi penyebab jumlah anak-anak yang tidak mendapatkan imunisasi rutin lengkap sesuai usia semakin bertambah banyak,” jelas Wendy Pelupessy.

Baca Juga:  Farmasi dalam Fokus: Dari Lab Hingga Tangan Pasien

“Dampak dari penurunan cakupan tersebut dapat kita lihat dari adanya peningkatan kasus penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi atau PD3I, dan terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) PD3I, seperti campak, rubella yang ditemui di beberapa wilayah, bahkan kondisi ini juga terjadi di Maluku khususnya di Kota Ambon,” lanjut Wendy Pelupessy.

- Iklan -

Fasilitator pada workshop implementasi HCD di Kota Ambon yaitu Sinansari dari Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Kesehatan; Muhammad Rachmat dari FKM Unhas; Presli G. Siahaya dari Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura; Julia Ningsih Royani dan Hanse Tanikwele dari Dinas Kesehatan Provinsi Maluku; Riki W. Samson dan Kaharuddin Umarella dari Dinas Kesehatan Kota Ambon.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU