“Enak saja, hampir setiap hari aku berbicara pada kucing. Kamu saja yang tak tahu huh!” Claire membuang muka sambil melipat kedua tangannya, di pikiran Claire sekarang, James sungguh menyebalkan.
Sebelum pertengkaran menjadi sengit, tiba-tiba terdengar suara bom beruntun. Menggetarkan bangunan yang dipijaki Claire. Sepertinya dugaan Louis soal terjadi perang di luar sana memang benar. Lious dengan cepat memutuskan Claire ikut dalam misinya kali ini.
“Kau pergi bersama Celeng. Kau tahu kan kucing punya sembilan nyawa, jangan sia- siakan itu.” ucap Lious cepat setelah mendengar bom itu.
Dan Claire pun hanya menuruti arahannya, ia merasa harus melakukan itu, ikut menjalankan misi bersama para enchanter pasti seru. Celeng mengatakan pada Claire bahwa ia hanya harus bergantungan pada tubuhnya.
“Apa kau gila? Semut pun tahu aku lebih berat dan besar ketimbang dirimu!” Tolak Claire mentah-mentah.
Celeng hanya membalas kalau Claire tak menurutinya. Ia akan ditinggal sendirian di atas gedung yang angker ini. Tak ada pilihan lain, Claire pun menurutinya. Ia bergantungan di tubuh Celeng dengan harapan Celeng tidak akan gepeng tertindih Claire.
Seketika Celeng melompat dan Claire menjerit ketakutan. Perlahan ia membuka mata dan mendapati dirinya sedang berada di atas naga. Claire terkesiap, sangat terkejut.
“Aku tidak tahu kau bisa berubah menjadi naga, sungguh keren!” teriak Claire pada Celeng. Kemudian Celeng mengikuti arah tangan Hasegawa yang menunjuk ke atas, untuk keluar menembus lewat atap, agar para pengawal tahu bahwa Black Robe telah bebas dan akan menyingkirkan pemimpin yang sekarang.
“Kurasa mereka bisa melakukannya sendiri tanpaku,” gumam Claire.
Dan Celeng mengatakan bahwa hanya seseorang yang bisa berbicara pada kucinglah, yang bisa mengendalikan naga. Membutuhkan seekor naga untuk menghancurkan mantra di istananya.
Claire mengangguk-angguk paham, ia tahu harus berbuat apa, karena Claire sudah tamat membaca seluruh buku fiksi yang ada di perpustakaan, ia hafal semuanya bahkan menyakini bahwa beberapa bagian dari cerita fiksi itu nyata.
“Bagaimana kau tahu?” Tanya Claire. Celeng tidak menjawab sampai ia menembus atap- atap istana yang berlapis-lapis dengan suara atap retak yang keras di mana-mana, Claire berpegangan erat pada tubuh Celeng. Sampai ia terbang stabil di atas istana itu, dengan pemandangan para pengawal terkejut sampai terduduk di tanah melihat Black Robe kabur dengan naga.
Celeng terbang bebas ke arah istana ratu dengan Black Robe, sambil sedikit bercerita pada Claire bahwa ia tahu seluk beluk mantra pelindung istana karna ia sering bermain di sekitarnya dan mengamati semuanya.