Comeback BTS dan Blackpink Diharap Dorong Pemulihan Pasar Kpop

Industri Kpop, yang dikenal dengan popularitasnya yang luas di pasar global, kini menghadapi tantangan baru. Menurut Koreaboo, ekspor musik Korea mengalami penurunan pertama dalam sembilan tahun selama paruh pertama tahun 2024 (Januari-Juni). Pada periode tersebut, nilai ekspor album mencapai 179 miliar Won (sekitar 2,09 triliun Rupiah), mengalami penurunan 2 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023.

Ini merupakan kali pertama sejak 2015 bahwa ekspor album pada paruh pertama tahun menunjukkan pertumbuhan negatif. Pada tahun 2015, ekspor album bahkan mengalami penurunan sebesar 7 persen. Namun, sejak saat itu, ekspor album terus tumbuh stabil hingga mencapai 2,14 triliun Rupiah tahun lalu.

Jepang menduduki posisi sebagai negara dengan impor album terbesar, diikuti oleh Amerika Serikat dan Tiongkok. Namun, ekspor album ke Tiongkok mengalami penurunan sebesar 18,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Juga:  Mengenal Risty Tagor, Kehidupan Pribadi, Karir dan Trauma Pernikahan

Perusahaan-perusahaan besar Kpop seperti HYBE, SM, YG, dan JYP juga merasakan dampak dari penurunan ini. Total pengiriman album mereka pada paruh pertama tahun 2023 mencapai 53,45 juta kopi, namun angka tersebut turun menjadi 44,74 juta kopi tahun ini.

Meskipun menghadapi perlambatan, para ahli industri percaya bahwa Kpop sedang mempersiapkan diri untuk melompat lebih tinggi di masa depan.

Kembalinya BTS dan Blackpink dengan semangat baru di paruh kedua tahun 2024 diharapkan dapat menjadi dorongan utama dalam pemulihan pasar Kpop. Namun, terdapat kekhawatiran terkait pemulihan penjualan di Tiongkok yang masih belum pasti.

Baca Juga:  Mengenal Risty Tagor, Kehidupan Pribadi, Karir dan Trauma Pernikahan

Pasar ini merupakan kunci penting bagi industri Kpop mengingat dampak penurunan yang signifikan dalam ekspor ke negara tersebut. Bahkan di pasar domestik, penjualan album pada minggu pertama mengalami penurunan secara keseluruhan.

Penjualan kumulatif album antara peringkat 1 hingga 400 selama periode Januari-Juni juga mengalami penurunan tajam, turun sebanyak 8 juta unit dari tahun sebelumnya.

Penurunan ini juga berdampak pada kapitalisasi pasar para pemain utama seperti HYBE, SM, YG, dan JYP yang mengalami penurunan hampir 30 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. (*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU