2. Semut dan Jangkrik
Alkisah pada zaman dahulu hiduplah seekor jangkrik yang sangat gemar bernyanyi. Dia selalu melakukan hobinya itu setiap hari. Pada suatu hari ketika sang jangkrik dan teman-teman lainnya sedang bernyanyi dan menari-nari, seekor semut melintas. Semut tersebut sedang bekerja untuk mengumpulkan makanan.
“Hey semut, jangan kau habiskan hidup mu itu dengan bekerja keras, bersantailah sejenak bersama kami ini,” haridik jangkrik diikuti dengan tawa seluruh teman-temannya.
“Maafkan aku jangkrik, aku harus bekerja untuk mengumpulkan persediaan makanan karena sebentar lagi musim kemarau,” jawab semut.
Mendengar perkataan semut, sang jangkrik pun tertawa, “Hhha, hey semut! Kita hidup di hutan yang sangat subur tidak mungkin makanan yang ada di sini habis.”
Semut pun berlalu meninggalkan jangkrik yang sedang tertawa dengan teman-temannya. Hari berganti hari, semut terus bekerja. Sedangkan sang jangkrik tetap bermain dan menari-nari sepanjang hari.
Musim kemarau pun akhirnya tiba, sang jangkrik yang mulai lelah bernyanyi dan menari mulai mencari makanan. Sepanjang hari dia terus mencari, namun tak sedikit pun dia menemukan makanan. Sang jangkrik pun menjadi kelaparan dan hingga akhirnya mati. Sementara itu, semut berdiam diri di dalam sarangnya sambil menikmati hasil jerih payahnya selama ini.
Itulah Contoh Karangan Narasi, Pengertian, Ciri-Ciri dan Jenis-Jenis Karangan Narasi, Semoga Bermanfaat!