Cristiano Ronaldo baru-baru ini mengungkapkan bahwa ia memberikan uang jajan yang cukup besar kepada anaknya, sebesar USD 20.000 atau sekitar Rp 300 juta per minggu. Uang jajan ini dimaksudkan untuk mendukung gaya hidup sang anak, yang mencakup berbagai aktivitas seperti potong rambut, menyewa restoran untuk acara pribadi, dan bersenang-senang bersama teman-temannya.
Meskipun Ronaldo berusaha untuk mengajarkan pentingnya pengelolaan keuangan yang bijak, ia juga menyadari bahwa anaknya masih muda dan ingin menikmati hidupnya. Hal ini menciptakan kekhawatiran bagi Ronaldo mengenai pengeluaran anaknya di masa depan.
Junior, anak Ronaldo, biasanya menggunakan uang tersebut untuk berbagai hal, seperti potong rambut, menyewa restoran untuk acara pribadi, dan aktivitas bersama kekasihnya. Ronaldo mengungkapkan bahwa Junior bisa menghabiskan hingga USD 4.000 atau sekitar Rp 60 juta hanya untuk potong rambut, yang dilakukan dua hari sekali demi menjaga penampilannya.
Tak jarang, Junior juga mengeluarkan banyak uang untuk bersenang-senang dengan teman-temannya. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi Ronaldo mengenai kemampuan menanggung pengeluaran anaknya di masa depan. Sebagai orang tua, ia merasa berhak mengungkapkan kekhawatiran tentang gaya hidup mewah dan boros yang dijalani anaknya.
Meskipun Ronaldo berusaha mengajarkan pentingnya pengelolaan keuangan yang bijak dan mendorong Junior untuk fokus pada hal-hal yang lebih bermanfaat di masa depan, seperti mengikuti pelatihan, ia menyadari bahwa ia tidak dapat memaksakan keputusan pada anaknya.
“Dia masih sangat muda dan ingin menikmati hidupnya,” ujar Ronaldo. Ini mencerminkan dilema yang dihadapi banyak orang tua di era modern, di mana tekanan sosial sering kali memengaruhi gaya hidup generasi muda. (*)