Cupang, Si Ikan Jagoan

Kamu pasti tahu ikan cupang, bukan? Ikan cupang adalah sejenis ikan hias yang sangat terkenal. Banyak orang Indonesia memelihara ikan ini, dan mungkin kamu juga pernah atau bahkan masih memeliharanya sampai sekarang. Mereka terkenal dengan warna-warninya yang indah, dan juga sifatnya yang ‘galak’ alias agresif terhadap cupang lain.

Kenapa ya ikan kecil yang indah ini bisa sangat agresif?

1. Terdiri dari banyak spesies

Ikan cupang adalah sebutan umum dalam bahasa Indonesia untuk spesies ikan yang tergabung dalam genus Betta. Di dunia ini ada sekitar 70 spesies dalam genus Betta, dan spesies yang terkenal di antaranya Cupang petarung Siam (Betta splendens) yang berasal dari Sungai Mekong dan cupang Jawa (Betta picta).

2. Berasal dari Asia Tenggara lalu mendunia

Semua spesies ikan cupang berasal dari Asia Tenggara, seperti Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, dan Indonesia. Ikan ini sudah dipelihara dan saling diadu dalam pertarungan sejak zaman dulu. Konon, sejak tahun 1800-an di Thailand pertarungan cupang begitu populer hingga diatur secara resmi oleh Raja Thailand yang saat itu masih disebut Siam.

Baca Juga:  Mengenal Zero, Pesawat Tempur Legendaris Jepang pada PD II

Kini, popularitas si cupang sudah mendunia, lho. Banyak orang memelihara ikan ini karena keindahannya ataupun untuk diadu dengan cupang lainnya. Dalam bahasa inggris ikan cupang biasa disebut Siamese fighting fish atau sekadar betta fish. Nama ilmiah Betta sendiri konon diambil dari nama suku petarung yang berasal dari Asia.

3. Sangat teritorial

Kenapa  si cupang sangat agresif ya? Itu karena ikan cupang, khususnya yang jantan, adalah hewan yang sangat teritorial. Maka cupang jantan akan langsung menyerang jika ada jantan lain yang masuk ke wilayahnya. Serangan itu termasuk menggigit satu sama lain yang tidak jarang akan menyebabkan luka-luka atau bahkan kematian.

- Iklan -

Nah, kalau  cupang betina juga akan menampilkan gestur mengintimidasi jika ada lawannya yang mendekat. Tapi mereka tidak seagresif jantan dan jarang bertarung dengan betina lain.

4. Sudah hidup Berabat-abat 

Ikan cupang domestik yang biasa kita lihat sekarang adalah hasil perkembangbiakkan selama berabad-abad. Mereka berbeda dengan cupang di alam liar. Sebagai contoh, agresivitas cupang domestik jauh lebih tinggi daripada cupang di alam bebas karena mereka memang dikembangbiakkan untuk saling bertarung.

Baca Juga:  PD II, Jepang Belajar Membuat Pesawat Tempur dari 4 Cara Ini

Begitu pula dengan warnanya. Cupang di alam bebas biasanya hanya berwarna coklat atau abu-abu. Mereka bisa memiliki warna-warni yang mencolok seperti sekarang karena di kawin silangkan hingga mendapatkan warna yang menarik. Warna cupang domestik beragam mulai dari merah, biru, orange, hijau, putih, hingga hitam.

5. Ikan yang mudah dipelihara

Menurut laman Aquatic Mag, mereka tidak perlu air yang banyak mengandung oksigen karena tidak seperti ikan lain, ikan cupang bisa mengambil oksigen langsung dari udara dengan organ yang disebut organ labirin.

Selain itu, mereka adalah omnivora alias bisa makan hewan maupun tumbuhan. Makanan mereka termasuk serangga, cacing, dan ganggang. Tapi mereka juga bisa makan pelet dan makanan ikan yang dikeringkan. Maka kalau kamu berencana memelihara ikan untuk pertama kalinya, cupang bisa jadi pilihan yang bagus. (KK)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU