Dunia metaverse kini sudah semakin populer dan banyak diminati banyak orang. Bahkan ada sejumlah artis dan perusahaan internasional yang rela membeli tanah di dunia virtual atau mendirikan bisnis di sana.
Diketahui bahwa sejumlah nama artis pesohor seperti Snoop Dogg dan perusahaan besar seperti Samsung telah memiliki sejumlah bidang tanah di metaverse.
Lalu siapa saja yang rela punya tanah dan bangunan di Metaverse? Dilansir dari CNBC Indonesia, Rabu (12/1/2022), berikut sejumlah artis dan perusahaan yang punya tanah di metaverse:
Artis yang Punya Tanah dan Bangunan di Metaverse
1. Snoop Dogg
Snoop Dogg diketahui membangun tempat digital dari rumah nyatanya Diamond Bar California. Di sana akan mengadakan pesta eksklusif untuk anggota.
Di sana juga akan ada tempat musik untuk konser. Selain itu ada untuk penghuni di mana bisa membuat permainan dan pengalaman sendiri pada plot Snoopverse.
Kamu ingin jadi tetangga rapper itu di Metaverse? Laman Rolling Stone mencatat, perlu uang US$450 ribu atau Rp 6,4 miliar untuk mewujudkan hal tersebut. Ini adalah jumlah yang dihabiskan kolektor NFT pada 3 Desember 2021 untuk memiliki sebidang tanah virtual Snoopverse.
2. Huang
Artis Huang Heshan memulainya membuat rumah virtual sebagai proyek seni. Namun kepopuleran atas properti digital membuatnya menjual obyek tersebut menjadi uang nyata.
Proyeknya TooRichCity merupakan kota virtual yang dipimpin pria botak setengah baya. Bangunanya miring dengan render beton 3D. Pada bulan Juli dia menambahkan sudut Metaverse sambil mempersiapkan acara pembuat konten.
3. JJ Lin
Penyanyi asal Singapura, JJ Lin membeli tanah di Decentraland. Dia memegang tiga plot yakni Prime Gallery 1, Prime Gallery 2, dan Nearest to Genesis Plaza.
Ketiganya itu dibeli melalui non-fungible token (NFT) platform OpenSea, senilai masing-masing 6000 MANA (kripto Decentraland) atau sekitar 41 ribu dolar Singapura.
Perusahaan yang Punya Tanah dan Bangunan di Metaverse
1. Adidas
Perusahaan Adidas juga diketahui membeli sebidang tanah melalui platform Sandbox. Rolling Stone melaporkan perusahaan membeli 144 plot di platform tersebut.
Adidas mengonfirmasi kehadirannya di Metaverse dengan mengunggah tweet pada November lalu dan bertanya apa yang harus dibangun di sana. “Apa yang harus kita bangun bersama di @TheSandboxGame?” tulis Adidas.
2. Samsung
Samsung juga tak mau ketinggalan dengan demam Metaverse. Selaku raksasa teknologi asal Korea Selatan, perusahaan itu telah membuka versi digital dari tokonya di New York bernama Samsung 837X.
Perusahaan itu bermitra dengan Decentraland, sebuah platform dunia virtual berbasis ethereum. Orang yang ingin berpartisipasi harus masuk ke Decenraland melalui browser desktop sebelum bisa membeli dan menjual aset digital eksklusif.
Saat masuk, avatar pengguna akan berada di luar gedung Metaverse Samsung. Saat masuk ke lobi akan ada pemandu virtual untuk mengarahkan virtual, dilansir dari Business Insider.
3. PWC Hong Kong
PWC Hong Kong juga diketahui memiliki tanah di Metaverse yang berasal dari platform Sandbox. Pada akhir November lalu, Animoca Brand mengonfirmasi pembelian PWC.
Mengutip Yahoo Finance, perusahaan itu jadi jaringan layanan profesional internasional pertama dan anggota pertama dari jaringan PWCglobal yang masuk ke Sandbox.
4. Prager Metis International
Menggunakan platform Decentraland, Prager Metis membuka kantor untuk penasehat dan jasa akuntansi bagi individu dan bisnis.
Dalam laman resminya, perusahaan menjelaskan kantor Metaverse berlokasi di koordinat (18.144) di Decentraland. CEO Prager Metis, Glenn Friedman mengatakan pembukaan kantor itu sebagai cerminan keyakinan perusahaan jika Metaverse jadi masa depan.
“Kantor pusat Metaverse baru kami akan berfungsi sebagai jembatan antara tradisional dan digital serta menawarkan layanan keuangan dunia nyata ke Metaverse,” jelasnya.
5. Atari
The Wall Street Journal melaporkan Republic Realm membeli tanah di Metaverse milik Atari SA, perusahaan game senilai US$4,3 juta (Rp 61,4 juta). Republic Realm adalah perusahaan yang berinvestasi dan mengembangkan real estate virtual dan aset digital lain.
Harga itu lebih tinggi saat Metaverse Group, anak usaha Tokens.com membeli tanah seharga US$2,43 juta (Rp 34,7 juta) di Decentraland, dikutip Business Insider.