Barru, FajarpendiPikan.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barru tak sekadar serius melakukan pencegahan dan penanganan Covid-19. Lebih dari itu, terus menyusun berbagai langkah atau kebijakan strategis untuk membantu warga.
Selain segera menghapuskan retribusi jasa umum, pajak hotel, rumah makan dan restoran selama tiga bulan, Barru di bawah kepemimpinan Suardi Saleh-Nasruddin AM, juga akan mempertimbangkan memberikan penguatan modal kepada pelaku usaha, maupun warga yang terdampak secara ekonomi akibat corona.
Bukan hanya itu, di rapat koordinasi penanganan Covid-19 yang melibatkan semua pimpinan SKPD, kepala bagian, dan para camat, Bupati Barru Suardi Saleh sangat tegas menginstruksikan jajarannya untuk tidak main-main dengan penanganan Covid-19.
Bahkan, Suardi Saleh yang didampingi Wakil Bupati Nasruddin AM, Plh Sekda Abustan, para asisten dan staf ahli bupati, meminta segera mengalokasikan anggaran untuk pembelian masker.
“Saya harap dianggarkan untuk disiapkan pembelian masker dan dibagikan ke masyarakat,” tegas Suardi Saleh di Aula Colliq Pujie Kantor Bupati Barru, Senin (06/04/2020).
Demi membantu warga, anggaran SKPD dan unit kerja yang ada di DPA juga harus dikurangi untuk dialihkan ke penanganan corona. Seperti mengurangi biaya perjalanan dinas, maupun menghapus anggaran pelatihan.
Terkait stok pangan, Bupati Barru mengintruksikan segera melakukan langkah koordinasi ke Bulog, agar kebutuhan pangan tersebut tetap terjamin minimal sampai bulan suci Ramadan.
“Intinya tanggal 9 ini, refocusing sudah harus selesai,” tambah Suardi Saleh sambil meminta kepada SKPD dan unit kerja agar ikhlas mengalihkan sebagian anggarannya untuk penanganan Covid-19.
Ia juga meminta kepada semua jajarannya agar tidak bosan atau jenuh mengingatkan warga untuk tinggal di rumah. Sebab hal itu salah satu langkah terbaik memutus mata rantai penyebaran virus yang korban positifnya di Indonesia sudah mencapai angka dua ribu.
Dalam kesempatan ini, Suardi Saleh yang sejak awal sangat serius memerangi corona, menyampaikan jika ada perubahan di Gugus Tugas. Semua sekarang diambil alih oleh pucuk pimpinan, baik di level pusat, provinsi maupun kabupaten/kota. Itu sejalan dengan surat edaran Mendagri.
Khusus pendatang, semua harus teridentifikasi, utamanya yang datang dari daerah pandemi atau zona transmisi lokal. Kepada camat dan kepala desa/lurah, harus meminta mereka melakukan isolasi diri selama 14 hari.
“Kita tidak boleh main-main dengan penanganan ini. Jangan bosan anjurkan tinggal di rumah saja, karena itu yang paling aman,” tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, di rapat yang semua pesertanya mengenakan masker dan menjaga jarak, Suardi Saleh memberi beberapa penekanan ke jajarannya, terutama menindaklanjuti edaran Mendagri mengenai refocusing anggaran demi penanganan kesehatan, penanganan dampak ekonomi, dan penyediaaan sosial safetey net.
Laporan. Rus/ Humas Barru.