Dampak Krisis Akibat Pandemi, Usman Berhenti Dari Tempat Kerjanya

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Usman (35 tahun), yang bekerja di sebuah perusahaan media, terpaksa harus berhenti,  atau mengundurkan diri. Keputusan yang diambil secara tiba-tiba tersebut  Karena desakan orang tuanya, dia harus menikah.

Namun, usman merasa belum siap untuk menikah. Lantaran sejak wabah corona melanda negara, bahkan tingkat dunia, perusahaan tempat Usman bekerja, tidak mampu membayarkan gaji karyawannya secara full dan teratur setiap bulan. “Saya terpaksa harus pulang kampung bertani,” ujarnya sebulan sebelum dia berhenti. Kebetulan orang tua Usman memiliki lahan pertanian, di jazirah Timur Sulawesi Selatan yang lumayan luasnya.

Usman tidak peduli lagi, apakah perusahaannya mau membayar pesangonnya, atau tidak. Kalau pun tidak dibayar, dia tidak permasalahkan. Aturan ketenagakerjaan, mengundurkan diri, perusahaan tidak harus membayar pesangon .Gajinya yang terlambat dibayarkan pun, tidak bisa lagi ditunggunya. Dia harus cepat-cepat pulang bertani, agar tanamannya bisa cepat dipanen, dan cepat jadi uang.

Baca Juga:  Siswa SMPN 2 Sengkang Raih Juara 2 Lomba Vlog “Stop Perkawinan Anak”

Dia sangat mengerti, perusahaannya tidak punya kemampuan membayar pesangon. Sejak pandemi, omzet perusahaannya menurun. Terkadang naik sedikit, namun, turun lagi. Sejak pandemi, memang banyak perusahaan “oleng”, bahkan tidak sedikit di antaranya gulung tikar.

Sebetulnya, wabah corona tidak bisa di kambing hitamkan, sebagai penyebab melemahnya keuangan perusahaan. Namun, dampak yang ditimbulkannya. Apalagi di awal pandemi, Pemerintah memutuskan masyarakat harus berdiam di rumah. Kantor-kantor Instansi baik Pemerintah maupun swasta, di tutup. Dan waktunya agak lama. Terakhir ini, rata-rata sudah terbuka, namun belum full.

Baca Juga:  Siswa SMPN 2 Sengkang Raih Juara 2 Lomba Vlog “Stop Perkawinan Anak”

Dampak dari kondisi tersebut. Perusahaan-perusahaan menurun pemasukannya. Dan tak hanya perusahaan besar, juga usaha-usaha kecil menengah. Akibatnya lagi, itulah yang membuat daya beli masyarakat melemah. Wabah pandemi belum mereda, meskipun sudah berjalan Sembilan. Masyarakat hanya mampu berharap, semoga wabah yang sudah menelan banyak korban ini, cepat mereda.(ANA)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU