Di era digital, akses informasi kesehatan sangat mudah diperoleh. Hanya dengan mengetik gejala di mesin pencari, seseorang bisa menemukan berbagai kemungkinan penyakit dan saran pengobatan. Namun, kemudahan ini justru menimbulkan tantangan baru dalam dunia kesehatan, yaitu meningkatnya praktik self-diagnosis atau mendiagnosis diri sendiri tanpa konsultasi profesional. Menurut laman pafiwamlana.org, tren ini berisiko menimbulkan kesalahan konsumsi obat yang berdampak serius terhadap kesehatan.
Self-diagnosis sering kali mendorong seseorang untuk membeli dan mengonsumsi obat secara sembarangan, terutama obat bebas atau bahkan obat keras yang seharusnya melalui resep dokter. Tanpa pemeriksaan medis yang akurat, diagnosis yang salah sangat mungkin terjadi. Gejala flu biasa, misalnya, bisa saja merupakan tanda awal infeksi yang lebih serius. Jika ditangani secara mandiri tanpa pemahaman yang tepat, penyakit bisa bertambah parah.
Selain itu, kesalahan dalam memilih jenis obat, dosis, hingga durasi penggunaan dapat memicu efek samping berbahaya, reaksi alergi, atau interaksi antarobat yang tidak diinginkan. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini juga dapat menyebabkan resistensi antibiotik, gangguan hati dan ginjal, hingga membahayakan nyawa.
Tenaga kesehatan, terutama apoteker, memiliki peran penting dalam memberikan edukasi tentang penggunaan obat yang aman. Konsultasi dengan profesional medis akan memastikan bahwa pengobatan yang dijalani tepat sasaran dan sesuai dengan kondisi tubuh.
Dengan demikian, meskipun informasi kesehatan mudah diakses, masyarakat tetap perlu menyaringnya secara bijak dan tidak menggantikan peran tenaga medis dengan asumsi pribadi. Edukasi dan kesadaran untuk selalu berkonsultasi sebelum mengonsumsi obat merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan dan mencegah risiko yang lebih besar akibat self-diagnosis.
Self-diagnosis yang dilakukan tanpa dasar medis yang jelas dapat menyebabkan kesalahan dalam konsumsi obat, mulai dari dosis yang tidak tepat hingga risiko efek samping yang membahayakan. Di tengah kemudahan akses informasi, masyarakat perlu lebih bijak dalam menyikapi gejala kesehatan dan tidak mengabaikan pentingnya konsultasi dengan tenaga medis profesional. Dengan peran aktif apoteker dan edukasi dari sumber terpercaya seperti pafiwamlana.org, diharapkan kesadaran masyarakat akan penggunaan obat yang aman dan rasional semakin meningkat, sehingga risiko kesehatan akibat self-diagnosis dapat diminimalkan.