Dari Mana Asal Mula Qurban di Hari Idul Adha ?

Semua kaum muslimin terutama yang dewasa, faham betul, bahwa di hari raya Idul Adha, ada pemotongan hewan qurban, terutama bagi golongan yang mampu. Untuk tahun 2022 ini, jatuh pada tanggal 9 Juli 2022. Asal Mula Qurban di Hari Idul Adha ?

Kalau hewan sapi, bisa gotong royong, 7 orang. Sedangkan kalau hewan kambing, hanya untuk satu orang. Seperti yang biasa disuarakan udztads – udstads, jumlah bulu – bulu hewan qurban itu, sebanyak itulah pahala yang didapatkan si pengorban.

Bagaimana awal mulanya, sehingga di hari raya idul Adha, banyak orang memotong hewan Qurban ? Hewan yang dikorbankan pun tidak asal, sapi atau kambing. Tapi harus memenuhi syarat sebagai hewan Qurban di hari Raya Idul Adha. Misalnya, mata sempurnah, cacat salah satunya.

Baca Juga:  Renungan Harian Kristen, Kamis, 28 November 2024: Kekayaan Orang Papa

Suatu malam, Nabi Ibrahim bermimpi, Allah memerintahkan menyembelih anak semata wayangnya, Ismail. Ibrahim benar-benar ingin mewujudkan mimpinya tersebut. Kebetulan Ismail yang dilahirkannya dari rahim istrinya Siti Hajar, anak yang benar-banar didambakannya, sudah sampai pada umur yang sanggup berusaha bersamanya (Ibrahim).

Ibrahim lalu menyampaikan mimpinya itu krpada anaknya. ‘’Wahai anakku ! Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah, bagaimana pendapatmu !.
Dia Ismail menjawab , ‘’ Wahai ayahku ! Lakukanlah apa yang diperintahkan Allah kepadamu. Insya Allah, engkau akan mendapati termasuk orang yang sabar.Ibrahim lalu bergumam, Ya Allah, Ini Ismail, menyerahkan sepenuh hati kepada-Mu. Ya Allah, terimalah pengorbanan kami.

Dengan nama Allah dan dengan cara Allah, Ibrahim menyatakan, perintah Allah telah datang. Karena Allah, dia telah berbakat untukmu. Allah kemudian berfirman, Sesungguhnya, kamu telah membenarkan mimpi itu. Sesungguhnya, demikianlah kami telah memberikan balasan, kepada orang – orang yang berbuat. Sesungguhnya, ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan kami tebus anak itu, dengan seekor sembelihan yang besar. Kami abadikan untuk Ibrahim itu, pujian yang baik, di kalangan orang –orang yang datang kemudian’’.

Baca Juga:  Kisah Rasulullah di Akhir Hayatnya

Ternyata apa yang dimimpikan Ibrahim itu, adalah ujian, bagaimana teguhnya keimanan seorang Nabi Ibrahim. Dan Allah pun menggantikannya dengan Qibas. Bagi orang – orang yang sudah menginjakkan kaki ke kota Suci Mekah dan Madinah untuk berhaji, mereka merasakan dan manyaksikan serta menikmati, jejak Nabi Ibrahim bersama anaknya Nabi Ismail dan istrinya siti Hajar. (Video share/Nurhayana)

____

Asal Mula Qurban di Hari Idul Adha ?

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU