Darurat Zona Merah Covid-19 di Sulsel, Bupati Barru Tegaskan Perketat Perbatasan

Barru, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Darurat Zona merahdi beberapa daerah di Sulawesi Selatan, Kabupaten Barru mengambil langkah upaya pencegahan menyerukan dengan tegas agar pengawasan semakin diperketat khususnya di wilayah perbatasan.

Ketegasan Bupati Barru Ir. H Suardi Saleh
yang juga selaku Ketua Tim Gugus Tugas (TGT) Penanganan Covid-19 Barru Ir H Suardi Saleh saat itu diutarakannya pada jumpa pers rutin dan berjarak di Media Center, TGT Covid-19 Barru, halaman terbuka Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Barru, Jalan Sultan Hasanuddin, Tuwung Barru, Kabupaten Barru pada hari Sabtu 2 Mei 2020.

Pada keterangan persnya Bupati Suardi Saleh mengatakan terlihat dari semakin bertambahnya jumlah warga yang positif dalam wilayah Ajatappareng, seperti Kota Parepare, Sidrap dan Kabupaten Pangkep, membuat Pemerintah Kabupaten Barru meningkatkan kewaspadaan dan memperketat pengawasan di wilayah perbatasan.

Bukan hanya itu, bagi warga Barru yang setiap saat beraktivitas di di Daerah zona merah (lokal transmisi). Begitu pun sebaliknya.

“Kita wajib tingkatkan kewaspadaan sebab di Daerah tetangga, seperti di Parepare sudah ada sekitar 10 yang positif. Saya minta perbatasan Barru-Pare pare semakin diperketat pengawasan dan pemeriksaannya,”tegas Suardi Saleh.

Sekedar diketahui, selain di Kota Parepare, juga jumlah warga yang positif di Sidrap sudah mencapai 10 orang. Begitu pun di Pinrang, ada beberapa dinyatakan positif. Termasuk penambahan di kabupaten tetangga lainnya, seperti Pangkep.

Lebih lanjut Bupati Suardi Saleh juga berharap kepada warga terutama yang baru tiba di Barru untuk bersedia memeriksakan diri di Puskemas setempat. Termasuk nantinya bisa menjalani pemeriksaan rapid test.
Selain itu, mereka yang baru tiba dari kabupaten/kota yang masuk zona merah, agar melakukan karantina mandiri minimal 14 hari. Dengan tidak keluar rumah dan tidak bersentuhan dengan siapapun. Ini dimaksudkan demi menghindari penularan wabah virus Corona.

Pada kesempatan itu, Bupati Suardi Saleh juga menjelaskan, Khusus dua santri yang baru pulang dari Jawa Timur, pihaknya sudah melakukan penanganan dengan mengisolasi di RSUD Barru setelah reaktif positif di pemeriksaan rapid test. Meski demikian, dua remaja tersebut belum bisa dipastikan terjangkit corona, karena masih menunggu hasil swab laboratorium di Makassar.

“Kita tentu berharap, dua anak kita itu hasilnya negatif di pemeriksaan swab. Sampel (pemeriksaan) kita sudah kirim, dan sedang kita tunggu,” tambah Suardi Saleh.

Demi menghindari penyebaran, pihaknya juga sudah melakukan rapid test ke keluarga dua remaja tersebut. Termasuk melakukan penyemprotan disinfektan di rumahnya masing-masing, maupun menelusuri siapa yang pernah bersentuhan dengan remaja itu.

“Jadi dua anak kita itu belum pasti terjangkit Corona. Patokannya tetap hasil swab. Jadi sekali lagi, kita doakan semoga anak kita ini negatif di hasil swab. Apalagi kondisi kesehatannya hingga sekarang, tetap baik,” pungkasnya.

Reporter : Abd Latif Ahmad

Baca Juga:  Personel Satgas Mantap Praja Perkuat Pengamanan KPU Sulteng Jelang Rapat Pleno

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU