Daur Hidup Jamur Rhizopus, Pengertian, Ciri-ciri dan Struktur Tubuh

Jamur Rhizopus. Cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang jamur disebut dengan mikologi. Dan kabanyakan jamur termasuk dalam sebuah kelompok kapang, tubuh vegetative kapang berbentuk filamen panjang bercabang yang seperti benang yang disebut hifa.

Dan biasanya Hifa akan memanjang dan menyerap makanan dari permukaan substart “tempat hidup jamur”. Hifa-hifa membentuk jarring-jaring benang kusut, disebut miselium.

Pengertian Rhizopus

Rhizopus adalah genus jamur benang yang termasuk filum Zygomycota ordo Mucorales. Ciri khas Rhizopus sp yaitu memiliki hifa yang membentuk rhizoid untuk menempel ke substart. Dan ciri lainnya ialah memiliki hifa coenositik.

Yang sehingga tidak bersepta atau bersekat. Miselium dari Rhizopus spatau nama lainnya yakni stolon yang menyebar diatas substartnya karena aktivitas dari hifa vegetatif. Rhizopus sp, umumnya bereproduksi secara aseksual dengan memproduksi banyak sporangiofor yang bertangkai. Sporangiofor tumbuh kearah atas dan mengandung ratusan spora.

Sporangiofor dipisahkan dari hifa lainnya oleh sebuah dinding seperti septa. Habitat Rhizopus sp, yakni di tempat lembab, hidup sebagai saprofit pada organisme mati misalnya pada bahan makanan seperti kedelai, roti, buah-buahan “anggur, stroberi dan tomat”.

Baca Juga:  Apakah Ligamen Bisa Regenerasi? Berikut Penjelasannya!!

Struktur Tubuh Jamur Rhizopus

Rhizopus memiliki tiga tipe hifa diantaranya yaitu:

  1. Stolon, hifa yang membentuk jaringan pada permukaan substart “misalnya roti”.
  2. Rizoid, hifa yang menembus substart dan berfungsi sebagai jangkar untuk menyerap makanan.
  3. Sporangiofor, hifa yang tumbuh tegak pada permukaan substart dan memiliki sporangium globuler di ujungnya.

Daur Hidup Jamur Rhizopus

Adapun daur hidup jamur rhizopus diantaranya yaitu:

Jamur Rhizopus
Daur hidup Jamur Rhizopus
  1. Hifa berasal dari model yang berbeda ( + dan – ) saling berdekatan
  2. Hifa (+) dan hifa (-) berikut membentuk cabang hifa yang disebut gametangium (jamak: gametangia). Kedua gametangia mengandung banyak ini haploid (n).
  3. Dinding kedua gametangium lantas pecah sehingga berlangsung penyatuan plasma sel (plasmogami). Inti haploid hifa (+) join bersama inti haploid hifa (-) membentuk zigospora yang heterokariotik (terdiri atas inti hifa (+) dan hifa (-).
  4. Zigospora yang terbentuk punya inti-inti yang diploid (2n). Inti-inti diploid membelah secara meiosis membuahkan inti-inti haploid (n). Selanjutnya zigospora mengalami dormansi (fase istirahat). Zigospora mengalami penebalan dinding sel sehingga bisa bertahan pada situasi kering selama berbulan-bulan
  5. Jika situasi lingkungan menguntungkan, zigospora bakal tumbuh dan membentuk sporangium. Inti-inti haploid di di dalam sporangium membelah secara mitosis membentuk inti-itni spora
  6. Jika sporangium masak, dindingnya bakal robek sehingga spora tersebar.
    Spora yang jatuh di tempat yang cocok berkembang menjadi hifa. Hifa berkembang menjadi jamur baru.
Baca Juga:  Sejarah Dan Keunikan Nemrut Dağı

Spora dari rhizopus menyebar dengan bantuan udara dan dapat kita jumpai pada buah dan di penyimpanan karena patogen ini tidak dapat melakukan penetrasi pada tanaman sehat, tanpa mengalami pelukaan pada permukaan buah.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU