Nyamuk mempunyai sebuah proses daur hidup yang cukup sempurna, terbagi dalam 4 bagian tahapan seperti bertelur, menjadi larva, hingga pupa, dan nyamuk dewasa. Setelah hewan nyamuk jantan ini mengawini hewan betina, lalu ia akan mencari sebuah darah yang dipakainya guna menutrisi telur-telurnya tersebut. metamorfosis nyamuk.
Biasanya dibutuhkannya waktu sekitar 3 hingga 4 hari setelah hewani menghisap darah hingga telur itu terbentuknya. Berikut adalah fase lengkap dari daur hidup nyamuk mulai dari menjadi telur sampai menjadi dewasa.
Nyamuk adalah serangga kecil yang kehadirannya cukup mengganggu bagi manusia. Tak hanya sebagai sumber penyakit, gigitan dari nyamuk juga mengakibatkan reaksi alergi contohnya yaitu gatal-gatal ataupun bentol-bentol.
Akan tetapi, tahukah anda sebenarnya makanan utama dari nyamuk itu ialah sari bunga sehingga bukanlah darah dari manusia. Berikut terdapat enam fakta menarik sekilas nyamuk yang belum anda ketahuinya.
Fakta Unik
- Nyamuk tidaklah mempunyai gigi, hewan ini mengisap sumber makanannya dengan mempergunakan belalai yang dimilikinya.
- Hewan nyamuk ini mempunyai makanan utama berupa sari buah dan bunga ataupun nektar.
- Jenis hewan nyamuk jantan biasanya tidak mengisap sebuah darah, jadi hanya jenis betina yang memerlukan protein dalam darah guna membuat telur
- Terdapat sekitar 3000 jenis spesies nyamuk yang berada di dunia
- Nyamuk ternyata telah ada pada zaman dinosaurus.
- Hewan ini tidak bisa hidup dalam waktu lama, masa hidup untuk nyamuk Culex tersebut hanya berkisaran selama 7 hari saja.
Siklus Hidup Nyamuk
1. Telur
Bertelur adalah fase pertama hewan nyamuk ini berdaur hidup. Seekor jenis nyamuk betina tersebut bisa bertelur sekitar 100 sampai 399 butir dalam satu kali proses pembuahannya bergantung dengan spesiesnya.
Biasanya para induk akan menemukan lingkungan yang lembab contohnya kobangan air. hewan ini memakai sensor yang dimilikinya berada di bawah perutnya guna mengukur suhu serta kelembabannya yang sesuai. Setelah nyamuk mengerami telurnya sampai menetas.
Sejumlah nyamuk mempunyai bentuk telurnya yang kecil serupa dengan debu dan bertebaran pada kolam. Tetapi terdapat pula nyamuk yang merakit telurnya berdekatan. Dalam fase bertelur ini memerlukannya waktu selama 2 hari hingga akhirnya menetas sebagai larva.
2. Larva
Larva atau yang biasa disebut juga sebagai jentik nyamuk, adalah fase selanjutnya setelah bertelur. Di fase ini nyamuk bisa mengganti kulitnya sebanyak 4 kali yang disebut dengan sebutan intar satu, dua, hingga tiga. Pergantian kulit tersebut diikutinya sesuai oleh perubahan pada ukuran nyamuk sebelum melakukan fase transisi pupa.
Fase inkubasi itu umumnya dapat berjalan sekitar 5 sampai 10 hari, bergantung dengan suhu lingkungan, makanan, serta keberadaan predator lainnya. Larva mempunyai bentuk serta ciri yang berbeda sesuai oleh spesies masing-masing.
Contohnya adalah larva nyamuk Culex mempunyai bentuk serupa pipa atau siphon langsing, ada bulu-bulu halu yang berada di sekitar larva tidak beraturan dan menggantung pada tanaman air. Sementara nyamuk Anopheles tidak mempunyai siphon.
3. Pupa
Pada fase ini adalah fase untuk jeda atau waktu beristirahat nyamuk sebelum dirinya berubah menjadi sebuah nyamuk dewasa. Serupa dengan kepompong pada kupu-kupu, pada pupa nyamuk ia tidak memerlukan minum atau makan.
Lalu, untuk bertahan hidup akan memunculkan dua buah antena ke permukaan yang bertujuan sebagai pernapasan. Di fase tersebut pupa sangat rentan untuk mengalami kebocoran.
4. Nyamuk Dewasa
Setelah terbentuknya organ tubuh dari nyamuk yakni sayap, kaki, dada, perut, mata, antena, dan belalai yang terbuat sempurna jika hewan telah siap untuk terbang.
Biasanya nyamuk dewasa akan berada di permukaan air guna mengeringkan tubuhnya tersebut agar dapat terbang. Pada umumnya nyamuk jenis jantan akan keluar dulu dari kepompong, lalu disusul oleh betina. Hal itu adalah fase terakhir nyamuk sebelum nyamuk dewasa tersebut kembali bereproduksi dan mengulang proses daur hidupnya.