Definisi Sejarah Secara Etimologi Lengkap Secara Umum, Menurut Para Ahli dan Konsep Sejarah

Definisi Sejarah Secara Etimologi Lengkap Secara Umum, Menurut Para Ahli dan Konsep Sejarah, Pelajaran Sekolah akan membahas tuntas tentang definisi Sejarah secara luas dan lengkap dari pengertian sejarah, Sejarah secara etimologi, sejarah menurut parah ahli dan lainnya.

Dilansir dari berbagai laman, berikut ini penjelasan lengkap dari Definisi Sejarah Secara Etimologi Lengkap Secara Umum, Menurut Para Ahli dan Konsep Sejarah. Simak di berikut ini….

Definisi Sejarah

Pengertian sejarah adalah pengetahuan dan kajian mengenai berbagai peristiwa atau kejadian yang pernah terjadi di masa lampau. Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Sjamsuddin (2012, hlm. 6) yang mengungkapkan secara umum dan sederhana sejarah ialah kajian tentang masa lalu manusia.

Manusia tentunya adalah tokoh utamanya di sini, sejarah terjadi karena adanya perilaku manusia yang menyebabkan terjadinya berbagai kejadian dan peristiwa. Kejadian sejarah yang dikaji dalam sejarah diamati dari berbagai peninggalan sejarah seperti artefak, bukti-bukti tertulis, dokumentasi budaya, dsb.

Definisi Sejarah Menurut Para ahli

  1. R.Mohammad Ali

    Pengertian sejarah menurut R.Mohammad Ali adalah keseluruhan perubahan dan kejadian-kejadian yang benar-benar telah terjadi atau ilmu yang menyelidiki perubahan-perubahan yang benar-benar terjadi di masa lampau.

  2. Ibnu Khaldun

    Menurut Ibnu Khaldun yang mendefinisikan sejarah sebagai catatan tentang masyarakat umat manusia atau peradaban dunia, tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat itu.

  3. Moh. Yamin, SH

    Sejarah menurut Moh. Yamin, SH adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan

  4. Roeslan Abdulgani

    Pengertian sejarah menurut Roeslan Abdulgani adalah ilmu yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis keseluruhan perkembangan masyarakat serta kemanusiaan di masa lampau beserta kejadian-kejadiannya; dengan masuks untuk menilai secara kritis seluruh hasil penelitiannya, untuk dijadikan perbendaharaan-pedoman bagi penilaian dan penentuan keadaan masa sekarang serta arah progres di masa depan.

  5. W.H.Walsh

    Pengertian sejarah menurut W.H.Walsh adalah pencatatan yang berarti dan penting bagi manusia. Catatan tersebut meliputi tindakan-tindakan dan pengalaman-pengalaman manusia di masa lampau pada hal-hal yang penting sehingga merupakan cerita yang berarti.

  6. Patrick Gardiner

    Pengertian sejarah menurut Patrick Gardiner adalah ilmu yang mempelajari apa yang telah diperbuat oleh manusia.

  7. J.V.Bryce

    Menurut J.V. Bryce bahwa pengertian sejarah adalah catatan dari apa yang telah dipikirkan, dikatakan, dan diperbuat oleh manusia.

  8. Thomas Carlyle

    Pengertian sejarah menurut Thomas Carlyle adalah peristia masa lampau yang mempelajari biografi orang-orang yang dikenal. Mereka adalah penyelamat pada zamannya. Mereka merupakan orang-rang besar yang pernah dicatat sebagai peletak dasar sejarah.

  9. Ibnu Khaldun

    Pengertian sejarah menurut Ibnu Khaldun adalah catatan mengenai kejadian, hingga perubahan watak (sosial) umat manusia, masyarakat, maupun peradaban dunia berlandaskan konsepsi sejarah “ibrar” (1332-1406). Konsepsi tersebut membuat sejarah tidak hanya menjadi rekaman masa lalu saja, namun dapat dijadikan hikmah dan pelajaran bagi generasi sekarang dan generasi mendatang (Sujati, 2018, hlm. 145).

    Ibnu Khaldun (Ibn Khaldun) Tercatat sebagai ilmuwan dan filosof muslim pertama yang menggunakan pendekatan konsepsi sejarah dalam wacana keilmuan Islam (Abdullah Enan, 2013, hlm. 87). Pendapatnya mengenai sejarah boleh dikatakan merupakan pengembangan dari pemikiran serupa Herodotus.

  10. Kuntowijoyo

    Sejarah adalah cabang ilmu yang mengkaji secara sistematis keseluruhan perkembangan proses perubahan dan dinamika kehidupan masyarakat dengan segala aspek kehidupannya yang terjadi di masa lampau (Kuntowijoyo, 2013, hlm. 18).
    Kuntowijoyo juga berpendapat bahwa sejarah merupakan hal yang menyuguhkan fakta secara diakronis (berhubungan dengan waktu), ideografis (menceritakan sesuatu), unik (berbeda satu sama lain), dan empiris (berdasarkan sesuatu yang pernah dialami oleh manusia).

Definisi Sejarah Secara Etimologi

Secara etimologi, sejarah berasal dari kata “syajaratun” (dibaca: sajadah) dari bahasa Arab yang artinya adalah “pohon kayu”. Pohon kayu yang dimaksud adalah suatu pengibaratan sejarah seperti pohon yang tumbuh dari bawah tanah ke atas, bercabang, menumbuhkan dahan, daun, bunga hingga buah.

Artinya, sejarah adalah suatu runutan peristiwa terjadinya sesuatu dari akar hingga berbagai kejadian, peristiwa, konsekuensi dan rekam jejak lainnya yang tumbuh seiring berjalannya zaman di masa lalu. Hal ini sejalan dengan Yamin (1958, hlm.4) yang menyatakan bahwa dalam kata sejarah tersimpan makna pertumbuhan atau kejadian.

Sementara itu, dalam bahasa Inggris sejarah disebut sebagai historyHistory sendiri berasal dari bahasa Yunani, yakni “histori” yang memiliki arti: “apa yang diketahui karena penyelidikan”. Pengetahuan yang dimaksud tentunya adalah pengetahuan mengenai berbagai kejadian atau peristiwa.

Selanjutnya, penyelidikan berarti suatu upaya untuk benar-benar mengetahui apakah kejadian tersebut benar-benar pernah terjadi atau tidak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sejarah adalah kejadian masa lalu yang diketahui melalui penyelidikan untuk mengetahui kebenarannya.

- Iklan -

Konsep Sejarah

Dalam segi penyampaiannya, sejarah dikonsepsikan pada beragam konsep. Para ahli sejarah kebanyakan menyepakati bahwa terdapat tiga komponen utama atau konsep sejarah dalam membangun suatu pokok bahasan sejarah. Komponen atau konsep tersebut berbeda-beda namun bertalian satu sama lain. Komponen atau konsep yang dimaksud meliputi: sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai kisah, dan sejarah sebagai ilmu. Berikut adalah pemaparan dari masing-masing konsep.

Sejarah Sebagai Peristiwa

Sejarah sebagai peristiwa ialah kejadian, kenyataan, aktualitas, sejarah in concreto atau an sich yang sebenarnya telah terjadi atau berlangsung pada waktu yang lalu; sejarah sebagai res gestae atau menurut Mohammad Ali disebut sejarah-serba objek.

Sebagai contoh yang diungkapkan secara umum dalam bahasa seharihari, misalnya: “Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilakukan oleh Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta”. Contoh lain misalnya sesederhana: “Kebangkitan Kerajaan Kutai pada Sekitar Abad 5 Masehi”.

Pengertian Sejarah Sebagai Kisah

Sejarah sebagai kisah adalah cerita (narasi) yang disusun dari ingatan, kesan atau tafsiran manusia terhadap peristiwa atau kejadian-kejadian yang terjadi atau berlangsung pada waktu yang lampai, yakni sejarah sebagai rerum gestarum atau menrut Moh. Ali disebut sejarah serba subjek.

Sejarah identik dengan tutur cerita atau kisah karena bentuk tersebut adalah salah satu wadah yang paling efektif untuk mengemas sejarah. Meskipun demikian sejarah sebagai kisah berbeda dengan teks cerita biasa, karena sejarah tetaplah harus ditulis berdasarkan fakta yang telah terbukti.

Setiap orang akan berusaha menyusun sejarah dengan integritas tinggi agar tetap objektif dan dipercayai. Namun, karena sejarah adalah suatu cerita, sifatnya juga bergantung pada siapa yang menceritakannya (subjektif). Setiap pencerita memiliki kepribadian yang beraneka ragam.

Sejarah Sebagai Ilmu

Sejarah sebagai ilmu suatu susunan pengetahuan (a body of knowledge) mengenai peristiwa dan yang terjadi dalam masyarakat manusia pada masa lampau yang disusun secara sistematis dan metodologis berdasarkan asas-asas, prosedur, metode serta teknik ilmiah yang diakui oleh para ahli sejarah.

Sejarah sebagai ilmu mempelajari sejarah sebagai aktualitas dan mengadakan penelitian serta pengkajian tentang peristiwa dan cerita sejarah.

Fungsi Sejarah (Manfaat & Nilai Guna)

Kuntowijoyo (2013, hlm. 20) memaparkan bahwa sejarah memiliki kegunaan bagi pengembangan sejarahnya sendiri (intrinsik) dan menyumbangkan pengembangan bagi ilmu di luar dirinya sendiri (ekstrinsik). Berikut adalah pemaparan dari fungsi-fungsi yang dimiliki sejarah.

Baca Juga:  Sejarah Dan Keunikan Taj Mahal (Agra)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU