Definisi Simposium, Tujuan, Ciri-Ciri, Kelebihan dan Kekurangan

Definisi Simposium, Tujuan, Ciri-Ciri, Kelebihan dan Kekurangan, Simposium merupakan serangkaian pidato pendek yang dibacakan di depan orang banyak seorang pemimpin.

Dilansir dari laman Materibelajar.co.id, berikut ini penjelasan lengkap dari Definisi Simposium, Tujuan, Ciri-Ciri, Kelebihan dan Kekurangan

Pengertian Simposium

Simposium merupakan serangkaian pidato pendek yang dibacakan di depan orang banyak seorang pemimpin. Simposium itu sendiri menampilkan beberapa orang sebagai pembicara yang tujuannya untuk mengemukakan aspek-aspek pandangan yang berbeda dari topik yang sama.

Istilah simposium itu sendiri berasal dari bahasa Yunani “sympo-sium” yang diturunkan oleh kata sympinein, yang dibentuk oleh akar kata syn yang artikanya “bersama” dan akar kata pinein yang artinya “minum”. Istilah dari simposium itu juga dapat diartikan sebagai suatu konferensi yang diorganisasikan untuk mendiskusikan beberapa pokok masalah.

Tujuan Simposium

Adapun tujuan dari simposium adalah dapat digunakan sebagai :
1. Untuk mengemukakan suatu aspek-aspek yang berbeda dari suatu topik tertentu.
2. Apabila kelompok peserta besar.
3. Jika sebuah kelompok, maka membutuhkan keterampilan yang ringkas.
4. Jika terdapat pembicara yang memenuhi syarat (ahli dalam bidang yang ditunjuk).

Baca Juga:  Simak!! Sejarah, Ciri-ciri, Fungsi Keunikan dan Filosofi Rumah Joglo Situbondo

Ciri-Ciri Simposium

Berikut ini adalah beberapa ciri dari simposium, antara lain adalah :
1. Melibatkan kelompok ahli yang membahas topik tertentu
2. Seorang juru bicara membuat pertanyaan
3. Kemudian dilanjutkan ke diskusi panel

Kelebihan dan Kekurangan Simposium

Kelebihan Simposim :

1. Dapat dipakai pada kelompok besar maupun kecil.
2. Dapat mengemukakan informnasi banyak dalam waktu singkat.
3. Pergantian pembicara tersbuet menambah variasi dan juga sorotan/pandangan dari berbagai segi akan membuat sidang lebih menarik.
4. Dapat direncanakan jauh sebelumnya.

Kekurangan Simposium :

- Iklan -

1. Kurang spontanitas juga kreatifitas karena pembahas ataupun juga penyanggah itu sudah ditentukan.
2. Kurang interaksi kelompok.
3. Menekankan pokok pembicaraan.
4. Agak terasa formal.
5. Kepribadian pembicara dapat menekankan materi.
6. Sulit mengadakan kontnol waktu.
7. Secara umum membatasi pendapat pembicara.
8. sebelumnya Membutuhkan sebuah perencanaan dengan hati-hati untuk dapat menjamin jangkauan yang tepat.
9. Cenderung dipakai dengan secara berlebihan.

Adapun tata cara pelaksanaan simposium adalah :
1. Simposium biasanya dipimpin oleh seorang ketua yang bertugas mengatur jalannya diskusi atau disebut sebagai moderator
2. Memberikan kesempatan bagi para pembicara untuk dapat menyampaikan pokok-pokok pikiran mereka
3. Dalam Simposium, ketua bertugas memberikan pengantar sebelum para pembicara dan merumuskan secara garis-garis besar
4. Pendengar bertanya dan para ahli menjawab.

Baca Juga:  Mengenal Rumah Adat Provinsi Sumatera Utara

Peranan Penting dalam Diskusi Simposium

Pembicara dalam simposium tersebut terdiri dari :
1. pembicara (pembahas utama)
2. penyanggah (pemrasaran banding)
3. moderator.

Pada pelaksanaan simposium, pendengar diberi kesempatan untuk dapat mengajukan pertanyaan setelah pembahas utama dan penyanggah selesai berbicara. Simposium itu sendiri dipimpin oleh seorang ketua yang bertugas untuk mengatur jalannya diskusi. Para Pendengar bertanya dan para ahli menjawab. Peran Moderator disini hanya untuk mengkoordinasikan jalannya pembicaraan serta meneruskan pertanyaan-pertanyaan atau hanya sebagai perantara dari pendengar dan pembahasa.

Dalam pelaksanaan simposim, para pembicara dibatasi oleh waktu, karena para pakar bergiliran berbicara saling menunggu giliran untuk menyampaikan argumentasi ilmiahnya sehingga waktu harus diatur dengan sebaik-baiknya.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU