Departemen Ilmu Gizi FKM Unhas Gelar Konferensi Internasional Bahas Ketahanan Gizi Selama Masa Pandemi

Kegiatan yang mempertemukan para ilmuwan dan peneliti dalam bidang gizi dan kesehatan masyarakat memberikan peluang yang besar dalam hal peningkatan publikasi bidang ilmu kesehatan bagi Universitas Hasanuddin.

Hadir sebagai keynote speaker yakni drg. Kartini Rustandi, M.Kes., Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Ia menyampaikan permasalahan gizi di Indonesia yang masih menjadi prioritas utama dalam kesehatan masyarakat.

Data menunjukkan bahwa warga Indonesia masih kurang dalam mengonsumsi sayur dan buah dan tidak diimbangi dengan aktivitas fisik.

“Pola konsumsi makanan sehat masih cenderung rendah dan jauh dari seimbang. Beberapa program penanggulangan stunting masih terus dioptimalkan.

Masa pandemi Covid-19 ini menjadi tantangan besar untuk mencapai target yang diinginkan dalam pemenuhan kebutuhan gizi seimbang,” jelas drg Kartini.

Baca Juga:  KKJ Indonesia Desak Rektor Unhas Hentikan Kriminalisasi Terhadap Pers Mahasiswa

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh para narasumber yang secara umum membahas terkait Kesehatan Ibu dan Anak selama pandemi Covid-19.

Dr. Ir. Suprayoga Hadi, MSP., selaku perwakilan kelembagaan Tim Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting) (TP2AK) Indonesia, menyampaikan materi tentang dampak pandemi Covid-19 terhadap percepatan pengurangan stunting di Indonesia.

Ia menjelaskan bahwa pemerintah telah meluncurkan strategi nasional untuk mempercepat pengurangan stunting pada 2018.

- Iklan -

Strategi ini merupakan acuan pelaksanaan program berdasarkan pengalaman dan praktik baik melalui serangkaian konsultasi dari pemangku kepentingan untuk mengurangi prevalensi stunting menjadi 14% pada tahun 2024 mendatang.

Baca Juga:  Mengenal Istilah Nine Stars of Pharmacist dalam Dunia Farmasi

Tujuan konferensi ini adalah untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang pentingnya intervensi dan program gizi selama Covid-19 termasuk relevansinya untuk meningkatkan kekebalan, perilaku diet, pencegahan penyakit tidak menular, dan ketahanan pangan.

Pembaruan pada penelitian terbaru akan memastikan masukan yang sangat berharga untuk pengembangan atau penyempurnaan kebijakan gizi dan kesehatan masyarakat.

Kegiatan pada hari pertama berlangsung lancar dengan diikuti oleh kurang lebih 500 peserta yang dipandu oleh Dr. Healthy Hidayanty, SKM.,Mkes., sebagai moderator.

Sesuai agenda, kegiatan akan berlangsung selama dua hari yakni hingga Selasa (30/11). (*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU