Departemen K3 FKM Unhas Gelar Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Dalam rangka mewujudkan tri darma perguruan tinggi, dosen dan mahasiswa S1, S2 serta alumni Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unhas melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat di Pulau Lumu-Lumu.

Penelitian dan pengabdian masyarakat  tersebut dikemas dalam bentuk pelatihan teknik penyelaman yang sehat dan aman dan penyuluhan penyakit barotrauma pada nelayan tradisional.

Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 16-17 Maret 2019.  Sebanyak 23 mahasiswa dan alumni, serta empat dosen K3 FKM Unhas yakni, Dr dr Syamsiar Russeng, MS (Ketua Tim Peneliti); Dr Lalu Muhammad Saleh, SKM., M Kes (Koordinator Lapangan); Awaluddin, SKM., M Kes dan dr Rum Rahim, M Sc turut hadir pada pengabdian tersebut.

Perjalanan rombongan tersebut menuju Pulau Lumu-Lumu memakan waktu kurang lebih tiga jam dari Pelabuhan Paotere, Kota Makassar.

Pulau Lumu-Lumu merupakan salah satu pulau terluar yang berada di Sulawesi Selatan dan memiliki sekitar 500 penduduk. Sebagian besar masyarakat bermatapencaharian sebagai nelayan.

Tingginya angka penyakit barotrauma yang terjadi akibat perilaku penyelaman serta alat penyelaman yang tidak safety menjadi salah satu masalah yang terjadi di Pulau Lumu-Lumu.

Pukul 13.20 Wita, tim tiba di lokasi. Riuh-riuh wajah dari para tim terlihat penuh dengan kelegahan dan penuh syukur atas perjuangan mengarungi ombak dan angin kencang serta hujan deras saat menuju ke Pulau Lumu-Lumu. Namun, cuaca buruk yang dilaluinya tak menyurutkan semangat jua para tim. Ada tekad kuat dan niat baik yang disenyapkan di hati serta harapan besar untuk menyejahterahkan masyarakat.

Baca Juga:  Farmasi vs Apoteker: Memahami Peran dan Perbedaannya dalam Dunia Kesehatan

Pada hari yang sama, kegiatan pelatihan teknik penyelaman dilakukan pada pukul 16.00-17.30 Wita oleh penyelam profesional yang juga merupakan alumni Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas, Resky Setiawan dan Fikih Al Fikri.

Teknik penyelaman diajarkan secara langsung kepada beberapa pemuda Pulau Lumu-Lumu dengan menggunakan alat selam yang telah terstandarisasi – menggunakan scuba atau kompresor, masker, fins, dan wet belt. Pelatihan ini bertujuan agar peserta melakukan teknik penyelaman secara sehat dan aman.

- Iklan -

Adapun penyuluhan barotrauma dilakukan pada pukul 19.00-19.45 Wita. Sebanyak 30 warga yang menghadiri kegiatan tersebut terlihat sangat antusias mengikutinya. Hal ini terlihat pada keaktifan peserta penyuluhan yang melontarkan beberapa pertanyaan kepada pemateri, Dr dr Syamsiar.

Syamsiar mengatakan, tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk membina masyarakat nelayan dalam menjaga kesehatan khususnya penyakit barotrauma.  “Senang bisa memberikan sumbangsih, apalagi melihat antusias masyarakat yang sangat besar dalam mengikuti pelatihan dan penyuluhan ini. Sungguh, pengalaman yang luar biasa bisa tiba di Pulau Lumu-Lumu dan bertemu dengan masyarakat di sini,” ujarnya.

Baca Juga:  Unifa dan PT IMIP Jalin Kerja Sama Pengembangan SDM

Pernyataan serupa yang disampaikan oleh koordinator lapangan, Dr Lalu Muhammad Saleh, SKM., M.Kes. “kegiatan ini merupakan aktualisasi diri terhadap tanggung jawab dosen kepada masyarakat yang merupakan bagian dari tri darma perguruan tinggi yakni penelitian dan pengabdian masyarakat,” terang Lalu Muhammad Saleh.

Tujuannya kata Lalu Muhammad Saleh, untuk menemukan modifikasi atau model intervensi terkait teknik penyelaman yang sehat dan aman dalam mencegah terjadinya penyakit barotrauma  pada nelayan tradisional di Pulau Lumu-Lumu.

Kegiatan ditutup dengan pembagian souvenir dan kenang-kenangan dari tim kepada masyarakat di Pulau Lumu-Lumu.

Menurut Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kemitraan FKM Unhas, Prof Sukri Palutturi, SKM., M Kes., M Sc PH., Ph D yang dihubungi secara terpisah, mengapresiasi kegiatan tersebut yang dilakukan oleh teman-teman di Jurusan K3.

“Kita berharap bahwa kegiatan serupa dapat dilakukan oleh jurusan atau departemen lain sehingga ilmu yang diperoleh dapat dipraktekkan secara langsung di lapangan terutama memberikan bekal keterampilan kepada mahasiswa,” pungkasnya.(*)

 

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU