Departemen K3 FKM Unhas Hadirkan Panggung Megah Bagi Pelaku K3 Internasional

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Pelaksanaan The 1st International Conference On Safety And Public Health hari pertama, Kamis (3/09) menghadirkan pembicara pakar K3 sedunia.

Scientific Session 1 oleh moderator Ansariadi, SKM., M.Sc.PH., Ph.D dengan Materi pertama oleh Dewan Pengawasan Norma K3, Dr Ghazmahadi, ST, MM.

Dalam materinya, ia menyampaikan bahwa pencegahan atau program K3 yang dilakukan oleh Kementerian Ketenagakerjaan berhubungan dengan lima misi yang disebutkan oleh Presiden Republik Indonesia untuk mencapai visi terwujudnya Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.

“Saya berharap kiranya perguruan tinggi dan industri dapat menjalin kerjasama, sehingga nantinya mahasiswa yang tergabung dalam sebuah industri sudah paham terkait risiko bahaya di tempat kerja,” harapnya.

Selain itu, atas nama Kementerian Ketenakerjaan RI, Ghazmahadi juga menyampaikan kepada peserta terkait peran K3 dalam pencegahan dan pengendalian penularan Covid-19.

“Dimana pencegahan Covid-19 dapat melindungi tenaga kerja sehingga aman kembali bekerja pasca WFH dan PSBB berakhir,” katanya.

Baca Juga:  Unpacti Makassar Yudisium 20 Alumni S2 Ilmu Pemerintahan Angkatan I

Pemateri kedua oleh Gubernur Sulawesi Selatan yang disampaikan oleh dr Ichsan Mustari (Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan).

Ichsan menyampaikan bahwa K3 merupakan aspek penting dan hak dasar dalam standar bekerja sehingga K3 berkembang menjadi kebutuhan masyarakat.

Selanjutnya pada scientific session 2 yang dimoderatori oleh Prof Sukri Paluttrui, SKM., M Kes, M Sc PH., Ph.D dengan menghadirkan pemateri-pemateri pakar K3.

- Iklan -

Pemateri pertama oleh Prof Dino Pisaniello, Ph.D (Professor in Occupational and Environment Hygiene, University of Adelaide) menerangkan tentang penilaian paparan bahaya di tempat kerja.

“Seseorang dapat terkena bahaya seperti tekanan panas, kebisingan, radiasi, mikrobiologikal, psikologikal, getaran dan lainnya, sehingga penilaian paparan ini menjadi penting untuk menentukan, atau mengestimasi besarnya, frekuensi durasi dan rute paparan ke bahaya,” jelas Prof Dino.

Kemudian pemateri kedua oleh Doo Yong Park, DrPH, CIH (Korea Occupational Safety and Health Agency President dan Professor og Hansung University) memberikan materi terkait Covid-19.

Baca Juga:  Farmasi vs Apoteker: Memahami Peran dan Perbedaannya dalam Dunia Kesehatan

Menurut Doo Yong Park, sejauh ini belum ada jalan untuk mengendalikan Covid-19 kecuali dengan memperhatikan sanitasi pribadi, jarak sosial dan mengenakan masker yang sesuai dan tepat sehingga penggunaan masker dapat bener-benar berfungsi untuk meminimalisir peluang penularan Covid-19.

Materi terakhir oleh International Labour Organization President, Indonesia and Timor Leste, Ms. Michiko Miyamoto dengan materi berjudul “Covid-19 Pandemic: Preparing for Recovery and Return to Work” menjelaskan bahwa adanya covid-19 memberi dampak terhadap dunia kerja seperti meningkatnya pengangguran, memburuknya K3 dan kondisi kerja, berkurangnya akses ke perlindungan sosial dan terutama efek negatif pada kelompok tertentu yang lebih rentan terhadap hasil pasar tenaga kerja yang merugikan.

Kegiatan hari pertama ICOSH diakhiri pukul 17.00 WITA setelah dilakukan presentasi pada oral presentation session 1 dan akan dilanjutkan kembali esok harinya.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU