FAJARPENDIDIKAN.co.id – Departemen Sosial Ekonomi Peternakan Fakultas Peternakan Unhas melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa barana Kec. Bangkala Barat Kab. Jeneponto pada hari Kamis, tanggal 10 Desember 2020.
Kegiatan ini dipimpin oleh Ketua Departemen Sosek Peternakan Unhas, Dr. Ir. Aslina Asnawi, S.Pt., M.Si., IPM.
Setelah memberikan kata pengantar kepada peserta selanjutnya dilakukan pembagian beberapa masker kepada peserta sebagai bentuk penerapan protokol kesehatan Covid 19.
Salah satu tokoh masyarakat Drs. Muh. Basir Dg. Situju mewakili kepala desa setempat menyambut baik kedatangan tim Pengabdian Departemen Sosial Ekonomi Peternakan Unhas dan berharap bahwa kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat setempat khususnya bagi peternak.
Kegiatan ini dipandu oleh Dr. Ir. Siti Nurlaelah, S.Pt., M.Si., IPM dan tampil memberikan materi mewakili Departemen Sosek Peternakan Dr. Ir. Agustina Abdullah, S.Pt., M.Si.
Penguatan Kapasitas Peternak/ Kelompok Tani dalam Adopsi Teknologi merupakan judul materi yang disampaikan oleh Agustina.
Di awal penjelasan, ia menyampaikan tentang bagaimana pendekatan masyarakat dapat dilakukan dengan pendekatan kelompok tani.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa kelompok tani dapat didefinisikan sebagai sekumpulan keluarga petani/peternak di satu wilayah yang memiliki tujuan, kebutuhan dan kepentingan yang sama serta memiliki komitemen bersama dalam proses pencapaian tujuan kelompok.
“Pendekatan pemberdayaan peternak melalui pendekatan kelompok tani yang anggotanya adalah beberapa peternak dapat dilakukan karena memiliki sasaran, keinginan, tujuan, kebutuhan, kerjasama dan pepentingan yang sama,” jelasnya.
Menurutnya, pemberdayaan peternak dengan pendekatan kelompok penting karena jika dilakukan secara sendiri-sendiri masyarakat sulit dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.
“Lingkup bantuan menjadi terlalu luas jika penanganannya dilakukan secara individu; dan Pendekatan kelompok ini paling efektif, dan jika dilihat dari penggunaan sumber daya juga bisa lebih efisien,” ungkapnya.
Dalam keanggotaan kelompok tani, anggota kelompok merupakan modal dasar kelompok, Jumlahnya ditentukan oleh kelompok bukan oleh keputusan proyek, keanggotaan kelompok bersifat sukarela tanpa paksaan, setiap anggota mempunyai potensi, dan unsur keswadayaan sangat penting dalam penumbuhan kelompok.
Lebih lanjut dikemukakan bahwa substansi organisasi kelompok tani adalah bagaimana aturan-aturan yang telah ada dapat dijalankan dengan konsisten, bagaimana pengurus dapat menjadi penggerak bagi anggotanya, bagaimana anggota memiliki kepercayaan terhadap kelompoknya, bagaimana anggota dapat berperan secara aktif dalam memajukan kelompoknya, dan seberapa jauh kelompok mampu memberikan manfaat pada setiap anggotanya.
Kaya Agustina, dalam pengembangan usaha peternakan sapi potong maka perlu ada teknologi sehingga diharapkan adopsi teknologi di kelompok peternak.
“Pemahaman tentang inovasi itu penting karena inovasi itu harus diadopsi oleh orang-orang yang memerlukan, artinya inovasi itu harus dapat diterima dan diterapkan oleh orang-orang yang bersangkutan.”
”Jika adopsi itu tanpa diadopsi oleh orang-orang yang memerlukan artinya orang-orang yang bersangkutan itu tetap menggunakan cara atau alat lama. Jika hal ini terjadi tentu tidak ada hal yang baru maka mutu dan jumlah hasil kerjanya juga sama seperti sebelumnya, tak ada perbaikan. Tak ada perbaikan berarti tak ada pembangunan,” bebernya.
Beberapa contoh teknologi dalam pengembangan sapi potong adalah teknologi pengolahan limbah pertanian sebagai pakan, teknologi pengolahan limbah ternak sebagai biogas, teknologi pengolahan limbah ternak sebagai pupuk cair dan teknologi pengolahan limbah ternak sebagai pupuk kandang. kompos.
Dalam adopsi teknologi ada empat tahap yaitu: tahap awareness, tahap interest, tahap evaluation dan tahap trial dan adopsi. Adopsi teknologi penting dalam rangka peningkatan produktivitas ternak yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan peternak.
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi inovasi adalah karakteristik inovasi meliputi keunggulan realtif, kompatibilitas, kerumitan, kemampuan diuji dan kemampuan diamati.
Saluran komunikasi yang meliputi saluran komunikasi massa dan saluran komunikasi interpersonal. Sistem sosial meliputi: struktur sosial, norma sistem, pemimpin opini dan agen perubah. Demikian rangkaian materi yang dijelaskan secara detail oleh Dr. Agustina Abdullah.
Kegiatan ini dihadiri oleh tokoh masyarakat, peternak, Keluarga Pemuda Pemudi Julukanayya (KPJ) desa Barana kurang lebih 40 orang. Tim Departemen Sosek Peternakan sebanyak dua belas orang dari Departemen Sosial Ekonomi Peternakan Unhas yaitu Dr. Ir. Aslina Asnawi, S.Pt., M.Si., IPM sebagai ketua tim dan anggotanya yaitu: Dr. Ir. Siti Nurlaelah, S.Pt., M.Si., Prof. Dr. Ir. Hastang, M.Si., IPU, Dr. Ir. A. Amidah Amrawaty, S.Pt., M.Si., IPM , Dr. Syahdar Baba, S.Pt., M.Si., Dr. Ir. Agustina Abdullah, S.Pt., M.Si., IPM.., Dr. Ir. Ikrar Moh. Saleh, M.Sc., Dr. Ir. Ilham Rasyid, M.Si., IPM., AER., Ir. Veronica Sri Lestari, M.Ec., IPM., Dr. Ir. Syahriadi Kadir, M.Si., Dr. Kasmiyati Kasim, S.Pt., M.Si., Ilham Syarief, S.Pt., M.Si., dan Prof. Dr. Ir. Rr. Sri Rachma Aprilita Bugiwati, M.Sc mewakili Departemen Produksi Ternak Fakultas Peternakan.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua DPC Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia Kab. Jeneponto, Supriyadhi Dg. Bani. Pada masa yang akan datang, diharapkan bahwa aktivitas kelompok tani ternak dapat terus meningkat dan menjadikan kelompok tersebut sebagai tempat untuk bertukar informasi dan dapat mempercepat adopsi teknologi bagi peternak.
Oleh karena itu, dalam ksempatan itu Agusitna menutup materinya dengan menghimbau agar KPJ sebagai kaum anak muda dapat menjadi inisiator dikelompoknya untuk hal-hal yang bermanfaat sehingga dapat mempercepat dan meningkatkan aktivitas perekonomian di daerah tersebut.