Apabila tiba bulan Ramadan, semua ruh berkumpul di Luh Mahfudz, memohon kepada Allah SWT untuk bisa kembali ke bumi.
Ada ruh yang diiIzinkan pulang ke bumi dan ada ruh yang tidak diizinkan. Ruh yang diizinkan, adalah karena amalan baik mereka semasa hidup atau karena ada anak-anaknya yang mendoakan mereka.
Manakala ruh-ruh yang tidak diizinkan pulang, disebabkan kesalahan mereka semasa hidup dan mereka akan terus “dipenjara” di Luh Mahfuz.
Bagaimana Ruh yang Diizinkan Pulang?
Ruh yang diizinkan pulang, hal pertama yang dilakukannya adalah pergi ke tanah pekuburannya melihat jasadnya. Kemudian mereka akan pergi ke rumah anak-anak mereka.
Selanjurnya mengunjungi rumah orang yang mendapatkan harta pusakanya dan ke rumah orang yang mendoakannya. Harapannya, agar keluarganya yang dilewati, memberi hadiah untuk bekal mereka. Kegiatan itu terus dilakukan hingga tiba Hari Raya Idul Fitri.
Pada saat itu mereka akan mengucapkan selamat tinggal.kepada jasadnya dan pulang kembali ke Luh Mahduz. Mereka membawa bekal yang didapatkan dari keluarganya yang masih hidup.
Dari penjelasan di atas, tergambar hikmah adanya alam kubur. Yang membuktikan bahwa, Allah Maha Pengasih dan Penyayang. Orang yang melakukan kesalahan semasa hidupnya, bisa dibantu dengan doa dari orang-orang yang masih hidup.
Alangkah bahagianya jika seseorang yang sudah meninggal, selalu mendapat kiriman doa-doa dari anak-anaknya dan orang yang masih hidup.
Sesungguhnya, apabila mati seseorang anak Adam, terputus semua hal, kecuali 3 perkara:
-doa anak-anak yang saleh
-ilmu yang bermanfaat
-sedekah amal jariah
Jembatan Terpanjang
Jembatan terpanjang dan lama dilalui oleh semua orang, adalah titian sirot, lebarnya ibarat rambut sehelai di belah tujuh. Tajamnya lebih dari tajamnya mata pedang.
Di bawahnya terbentang neraka dan di seberangnya terbentang surga yang luas. Allahu Akbar. (berbagai sumber/ana)