FAJARPEMDIDIKAN.co.id – Sekolah Islam Athirah hari ini menginjak usia 36 tahun, Jumat (24/4/2020). Setiap tahun , sekolah binaan Yayasan Hadji Kalla ini menggelar puncak perayaan milad yang berlangsung meriah.
Namun berbeda dengan kali ini, puncak perayaan milad ke-36 Sekolah Islam Athirah digelar secara daring dengan menggunakan platform google meet. Hal itu dilakukan karena masih diberlakukannya pembatasan sosial terkait pandemi virus Corona.
Perayaan milad ke-36 diikuti guru, karyawan, dan siswa dari tiga wilayah, yakni Kajaolalido, Bukit Baruga, dan Bone. Panitia pelaksana mengusung tema “Athirah Inside, Athirah Outside”. Turut hadir mantan direktur, Drs. H. Edi Sutarto, M.Pd. dan sejumlah alumni Sekolah Islam Athirah.
Selama hampir 3 jam peringatan puncak milad itu digelar dengan berbagai rangkaian acara di antaranya, sepatah kata dari beberapa perserta, simulasi “Learn From Home” oleh siswa, persembahan karya dari guru dan karyawan, serta beberapa kegiatan lainnya.
Ada yang terlihat menarik, karena seluruh peserta menggunakan pakaian yang didominasi oleh warna putih. Kepala Departemen Hubungan Masyarakat, Muthmainnah, M.Pd. mengatakan bahwa hal tersebut adalah bagian dari rencana panitia pelaksana.
“Kali ini “agak” sedikit berbeda, setiap yang bergabung pada google meeting telah diinformasikan oleh panitia untuk menggunakan dresscode berwarna putih” kata Iin sapaan Muthmainnah.
Sementara itu, Direktur Sekolah Islam Athirah, H. Syamril, S.T., M.Pd. saat dihubungi menyampaikan pesan penting pada perayaan milad tahun ini. Ia juga berharap momen ini menjadi ajang mengingat kembali sejarah berdirinya sekolah rintisan H. Kalla dan Hj. Athirah itu.
“Kepada para guru, siswa, dan karyawan, di tengah situasi ini ada tiga yang tidak boleh hilang, yaitu keyakinan, kepercayaan, dan harapan. Keyakinan bahwa pendidikan adalah jalan mulia, jalan para nabi dan rasul. Mendidik manusia menjadi mulia. Kemuliaan bukan dari kekayaan dan jabatan tapi ketakwaan” katanya Syamril, Jumat (24/4/2020).
“Semoga sebagai peringatan kembali, kita semua mengingat kembali sejarah pendirian Athirah dengan visi misi dan values para pendiri, berdasarkan amanat UUD 1945, untuk mencerdaskan kehidupan bangsa” tutupnya.
Hingga akhir acara suasana pun menjadi haru, saat Wakil Direktur Sekolah Islam Athirah Wilayah Bone, Syamsul Bahri, S.Pd.I. membacakan doa dengan penuh khidmat, tangis pecah. Beberapa kalimat dalam lantunan doa itu ia sebutkan ungkapan kerinduan pada Sekolah Islam Athirah.