Paling Cepat Satu Sampai Dua Minggu ke Depan, Atau di Bulan Mei Salah seorang Penasehat penting Presiden Ukraina, Aleksey Arestovivich, mengungkapkan, kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina dapat dicapai paling cepat dalam satu sampai dua minggu, dan paling lambat bulan Mei, demikian dilaporkan RIA Novosti, Selasa, 15/3/2022.
‘’Saya pikir, palig lambat Mei, awal Mei. Kita kemungkinan besar harus mencapai kesepakatan damai, dan mungkin jauh lebih cepat. Mari kita lihat, saya mengambil tenggat waktu. Kesepakatan damai dengan penarikan pasukan, dengan yang lainnya. Atau kami, akan sepakat dalam waktu dekat, seminggu, dua atau sebelum akhir Mei’’, tutur Arestovich di saluran YouTube jurnalis Mark Feign.
Putaran keempat pembicaraan antara Rusia dan Ukraina diadakan hari Senin melalui konfrensi video. Menyusul hasil terbaru, Mikhail Podolyak, penasehat kepala kantor Zelensky mengatakan merundingan dilanjutkan hari Selasan, setelah ditunda hari alasan teknis.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky berikan, peringatan terhadap negara NATO, Minggu 13/3/2022. Bahwa Rusia akan mulai melakukan serangan rudal ke kota – kota negara aliansi tersebut.
Associated Press, Senin 14/3/2022 melaporkan, perudingan terakhir yang dilakukan melalui video confrence itu merupakan putaran keempat yang melibatkan pejabat tinggi dari kedua negara, dan yang pertama dalam sepekan.
Pembicaraan terakhir tanpa terobosan setelah beberapa jam dengan seorang pembantu Presiden Ukraina VolodymyrZelensky, mengatakan, para perunding mengambil ‘’jeda teknis’’ dan berencana untuk bertemu lagi, Selasa depan. Kedua belah pihak menyatakan optimisme dalam beberapa hari terakhir.
Mykhailo Podolyak, penasehat Presiden Ukraina Zelensky, mentweet para perunding membahas ‘’perdamaian, gencatan senjata, penarikan segera pasukan dan jaminan keamanan’’.
Diskusi – diskusi sebelumnya, yang adiadakan secara langsung di Belarus, tidak menghasilkan rute kemanusiaan yang langgeng atau kesepakatan untuk mengakhiri pertempuran.
Putin Tegas, Israel Tidak Boleh Mencampuri
Ditengah digagasnya dialog antara Ukraina dan Rusia, Perdana Menteri Israel, mengunjungi Rusia untuk memperbincangkan perdamaian antara Rusia dan Ukraina kepada Presien Vladimir Putin.
Namun, dalam pertemuan tersebut, Presiden Putin menegaskan kepada Perdana Menteri zionis itu, agar tidak masuk campur urusan Rusia dan Ukraina. ‘’Anda tidak berhak bersuara tentang negara, karena anda tidak mempunyai negara. Saya hanya mendengar pendapat dari Wakil Palestina yang sah dan anda bukan wakil yang sah’’, tegas Putin. (*)
Laporan : Nurhayana Kamar