Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – “Tentu harapan dari kerjasama ini yaitu, saling menguntungkan. Dalam artian, kampus kita (FKM Unhas) ini adalah pusat ilmu pengetahuan. Sehingga tentu Depkes atau Kemenkes itu berharap bisa menambah kapasitasnya melalui pemberian informasi atau pemberian ilmu pengetahuan dari kampus,” terang Dr Aminuddin Syam, SKM., M Kes., M Med., Ed. Selaku Dekan FKM Unhas. Rabu, 11 Desember 2019.
Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) tengah menjalin kerjasama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) menggelar Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Perencana Tingkat Manager dan Tingkat Pelaksana. Berlangsung dari tanggal 10 hingga 13 Desember 2019 di Ruang K225 FKM Unhas.
Sebanyak 45 peserta diklat dari Kemenkes dimana 15 orang sebagai koodinator perencana sementara 30 peserta adalah tim pelaksana.
Beberapa materi yang akan diberikan dalam diklat tersebut yaitu, Building Learning Commitment (BLC), kepemimpinan dan berpikir sistem kesehatan, determinan penentu kualitas kesehatan, politik perencanaan kesehatan, indikator rencana strategis dan rencana pembangunan jangka menengah, sistem kesehatan nasional dan perencanaan strategis sektor kesehatan dan policy change.
“Kita (FKM Unhas) butuh mereka (Kemenkes RI) untuk bisa menguji teori-teori yang dipelajari di kampus. Sementara mereka menguji, apakah metedologi atau perencanaan-perencanaan yang dilakukan selama ini sudah benar secara teori. Kombinasi dari keduanya itu, akan menemukan sebuah titik dimana sebuah perencanaan yang didasari teori, maka kebenarannya akan muncul.
Mungkin bukan kebenaran mutlak tapi paling tidak mendekati kebenaran yang diharapkan oleh masyarakat karena ujungnya adalah masyarakat,” ungkap Aminuddin.
Senada dengan Dekan FKM Unhas, Kepala Bagian Program dan Informasi Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, dr Elvieda Sariwati, M Kes. menyampaikan terima kasih kepada FKM Unhas telah bersedia menjadi mitra dalam kegiatan tersebut.
“Harapan kami dalam pelatihan ini adalah ada upgrade pengetahuan dari fasilitator berkaitan dengan kebutuhan diklat ini. Kami mungkin banyak pengalaman tetapi lemah dalam hal teori. Sebaliknya kampus banyak memiliki aspek teoritis tetapi kurang dalam hal pengalaman. Karena itu, kami berharap terdapat keseimbangan dan ada keinginan untuk mensinkronkan gap ini,” tutur dr Elvieda.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia, Prof Sukri Palutturi, SKM., M Kes., MSc PH., PhD. Yang juga merupakan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kemitraan dalam laporannya menyampaikan terima kasih kepada Ditjen P2P Kemenkes atas kepercayaan yang diberikan kepada FKM Unhas sebagai mitra dan fasilitator dalam pelatihan tersebut.
Sebelumnya, FKM Unhas telah melakukan kerjasama dengan Kemenkes diantaranya, keterlibatan FKM Unhas dalam penanganan stunting di Indonesia, peningkatan tata kelola bidang kesehatan dan rumah sakit, penguatan posyandu dan sebagainya.(FP)