Diminta Bubar Oleh Fadli Zon, Inilah Sederet Prestasi Densus 88

Beberapa waktu lalu Fadli Zon menulis kritikannya atas densus 88 melalui akun Twitter miliknya yang dimana dalam cuitannya Fadli Zon menyarankan agar Densus 88 dibubarkan saja. “Dunia sudah berubah, sebaiknya Densus 88 dibubarkan saja. Teroris memang harus diberantas, tapi jangan dijadikan komoditas,” kata Fadli Zon, Selasa (5/10).

Kritik Fadli Zon itu sebetulnya menanggapi pernyataan Direktur Pencegahan Densus 88, Kombes M Rosidi, yang mengomentari tentang kemenangan kelompok Taliban di Afganistan. Kata Rosidi, kemenangan Taliban akan menjadi sarana propaganda kelompok-kelompok terorisme di Indonesia.

Fadli Zon, pun melanjutkan kritiknya, dan menyarankan agar Densus 88 dibubarkan karena terbukti hanya menyasar kelompok Islam sebagai bentuk Islamphobia. Pernyataannya itu, dengan mengkritik Densus 88 yang tak pernah diterjunkan ke Papua, maupun Papua Barat untuk menangani aksi-aksi sepihak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Padahal menurut dia, pemerintah sendiri yang mengumumkan KKB sebagai kelompok terorisme.

Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti menyayangkan sikap anggota DPR Fadli Zon yang meminta Densus 88 Antiteror dibubarkan.

“Densus 88 sejak didirikan hingga saat ini salah satu detasemen antiteror terbaik di dunia,” kata Poengky dalam keterangannya, Jumat (8/10).

Baca Juga:  Menelusuri Gaji Beragam Profesi Farmasi di Indonesia

Menurut Pongky, lembaganya sebagai pengawasan fungsional Polri, sangan mengapresiasi kinerja Densus 88.

Terdapat sederet prestasi yang sudah ditorehkan oleh Densus 88 dan sudah mendapat apresiasi baik dari Kompolnas sendiri maupun dari dunia internasional juga menyoroti profesionalitas kinerja Densus 88, tambahnya.

Oleh karena itu, berikut ini sederet prestasi yang sudah ditorehkan oleh Densus 88:

1. Menewaskan Buronan Teroris Dr. Azhari (9 November 2005)

- Iklan -

Densus 88 kala itu menyerbu kediaman buronan teroris Dr. Azahari di Kota Batu, Jawa Timur. Dalam penyerbuan itu, buronan nomor satu di Indonesia dan Malaysia tersebut pun tewas diberondong peluru.

2. Menangkap Teroris di Poso (2 Januari 2007)

Densus 88 juga terlibat dalam operasi penangkapan 19 dari 29 orang warga Poso yang masuk dalam daftar pencarian orang di Kecamatan Poso Kota. Tembak-menembak antara polisi dan warga pada peristiwa tersebut menewaskan seorang polisi dan sembilan warga sipil.

3. Menangkap Teroris Abu Dujana (9 Juni 2007)

Yusron Mahmudi alias Abu Dujana, tersangka jaringan teroris kelompok Al Jamaah Al Islamiyah, ditangkap di desa Kebarongan, Kemranjen, Banyumas, Jateng.

Baca Juga:  FTBI Tanah Papua 2024, Ciptakan Generasi Muda Penjaga Bahasa Ibu

4. Melumpuhkan Teroris Jaringan Nurdin M Top di Jatiasih (8 Agustus 2009)

Kala itu Densus 88 melakukan penggerebekan di komplek perumahan Puri Nusapala, Jatiasih, Bekasi. Dalam aksi itu, polisi sukses melumpuhkan 2 pelaku, Air Setyawan dan Eko Peyang. Mereka diduga sebagai jaringan Noordin M Top.

Sementara satu pelaku lainnya, Ahmad Fery, berhasil ditangkap. Fery diringkus di saat mobil berisi bom yang dikendarainya melintas di Jl Kranggan, Bekasi.

5. Menangkap 2 Teroris di Solo (16 September 2009)

Selanjutnya Densus 88 juga berhasil menangkap dua tersangka teroris yakni Rahmat Puji Prabowo alias Bejo dan Supono alias Kedu di Pasar Gading, Solo. Keduanya merupakan bagian dari Jaringan Nurdin M Top.

6. Menewaskan Nurdin M Top (17 September 2009)

Sehari sesudahnya, Densus 88 lantas melakukan pengepungan teroris di Kampung Kepuhsari Kelurahan Mojosongo Kecamatan Jebres Solo. Dalam aksi itu 4 tersangka teroris tewas. Di antaranya adalah Noordin Mohammed Top, Bagus Budi Pranowo alias Urwah, Hadi Susilo, Aryo Sudarso alias Aji dan isteri Hadi Susilo, Munawaroh, yang berada di dalam rumah akhirnya selamat tapi terkena tembakan.

 

 

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU