FAJARPENDIDIKAN.co.id – Pada hari terakhir pendampingan penginputan Data Indeks Inovasi Daerah, Kamis (16/09) di Laboratorium Inovasi Balitbangda Makassar, Dinas Perpustakaan Makassar memberikan konstribusinya kepada Pemerintah Kota Makassar dengan mencatatkan nilai inovasi sebanyak 438 poin.
Nilai ini berasal dari 3 inovasi yakni Layanan KUSUKA, Magang Mandiri dan DONGKELOR. Jumlah ini tergolong banyak dibandingkan SKPD lain yang menyumbangkan rata-rata 1-2 inovasi.
3 inovasi tersebut yang memenuhi syarat dari segi waktu pelaksanaan inovasi yang dipersyaratkan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yakni untuk tahun pelaksanaan 2019 sampai dengan tahun 2021.
Hal itu diungkapkan oleh Kabid Pengembangan Inovasi dan Teknologi Balitbangda Makassar, Lasmana saat mendampingi para inovator dari SKPD yang melakukan penginputan data-data inovasi yang berlangsung selama 2 Minggu.
“Tahun ini berbeda penilaian indeks inovasi daerah dibandingkan tahun lalu selain usia inovasi yang berjalan mulai tahun 2019 juga data indikator yang wajib dilengkapi dengan dokumen sebagai bukti fisik.
Selain itu, ada 5 indikator yang wajib diisi oleh inovator, jika salah satunya tidak diisi maka inovasi daerah tidak dapat dikirim ke aplikasi Kemendagri. Alhamdulillah, Dinas Perpustakaan ada 3 Inovasinya dan sudah lengkap hari ini seluruh datanya,” ungkap Lasmana Djalaluddin.
5 Indikator yang wajib dari 20 jumlah indikator keseluruhan masing-masing inovasi adalah Kecepatan Inovasi, Kemanfaatan Inovasi, Regulasi Inovasi Daerah, Ketersediaan SDM Terhadap Inovasi dan Kualitas Inovasi Daerah.
Pustakawan Dinas Perpustakaan Kota Makassar selaku inovator, Tulus Wulan Juni membenarkan ada pembatasan jumlah inovasi yg diinput untuk Indeks Inovasi Daerah tahun ini.
“Seandainya tidak ada pembatasan masa berlaku inovasi dan syarat-syarat lain, Dinas Perpustakaan akan mengusulkan seluruh inovasinya yang berjumlah 6 Inovasi,” terang Tulus.
Kepala Dinas Perpustakaan Kota Makassar, Tenri Apalallo sangat bersyukur karena SKPD Dinas Perpustakaan Kota Makassar masih memiliki banyak Inovasi yang memberikan kontribusi kepada Pemerintah Daerah dalam penilaian Indeks Inovasi Daerah yang diselenggarakan oleh Kemendagri.
“Semoga tahun ini Kota Makassar masih tetap meraih sebagai Kota Terinovatif/ Sangat Inovatif dalam kompetisi Innovative Government Award (IGA) Tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Kemendagri, ungkap Tenri.
Tahun lalu atau tahun 2020, Kota Makassar masuk urutan ke 6 Kota sebagai Kota Terinovatif. Sejak Kompetisi IGA yang dimulai tahun 2017.
Kota Makassar selalu menempati 10 besar Nasional. Bahkan pernah di urutan ke 2 dan 3 besar Nasional. Kota Terinovatif akan memperoleh bantuan dana dari Pemerintah melalui Dana Insentif Daerah (DID).
Nilai Indeks Inovasi di masing-masing daerah tergantung dari jumlah inovasi yang dihasilkan oleh setiap SKPD. Semakin banyak inovasi yang dihasilkan maka akan menaikkan Indeks Inovasi Daerahnya. (*)