Dinosaurus Diprediksi Akan Punah Saat Musim Semi Ini

Sekitar 66 juta tahun yang lalu, asteroid menabrak Bumi. Peristiwa tersebut sekaligus menjadi penanda bagi kepunahan dinosaurus di akhir periode Kapur.

Namun masih ada pertanyaan yang belum terjawab dari kepunahan massal tersebut, yakni kapan tepatnya peristiwa tumbukan asteroid itu terjadi.

Tim ilmuwan internasional melakukan serangkaian studi untuk menentukan kapan asteroid itu jatuh ke Bumi dan menyebabkan kepunahan dinosaurus.

Mereka menemukan asteroid yang membunuh dinosaurus menghantam Bumi selama musim semi.

Mengutip Phys, Kamis (24/2/2022) peneliti melakukan studi tersebut dengan menganalisis sisa-sisa ikan yang mati sesaat setelah tumbukan asteroid.

Ketika asteroid menabrak Bumi, tumbukan itu mengguncang lempeng benua dan menyebabkan gelombang besar di badan air, seperti sungai dan danau.

Gelombang kemudian memindahkan sejumlah besar sedimen yang menelan ikan dan menguburnya hidup-hidup.

Dalam peristiwa kepunahan massal yang memusnahkan dinosaurus, ikan-ikan itu kemudian terawetkan dalam sedimen yang disebut sedimen Tanis yang berada di North Dakota. Beberapa fosil ikan yang terawetkan mencakup ikan paddle dan sturgeon.

Baca Juga:  4 Kebiasaan Ini Bisa Membuat Mesin Cuci Cepat Rusak

“Ikan terawetkan dengan baik, tulang mereka hampir tak menunjukkan tanda-tanda perubahan geokimia,” ungkap Melanie During, penulis utama studi dan juga peneliti dari Uppsala Univeristy.

- Iklan -

Peneliti kemudian menggunakan ESRF, akselerator partikel yang menghasilkan sinar-X paling terang di dunia untuk meneliti sampel fosil ikan.

“Berkat data ESRF kami menemukan bahwa tulang mencatat pertumbuhan musiman yang mirip dengan pohon. Ikan juga menumbuhkan lapisan baru setiap tahun di bagian luar tulang,” jelas Sophie Sanchez, peneliti dari Uppsala University.

Namun cincin pertumbuhan tersebut rupanya tak hanya menangkap sejarah kehidupan ikan tetapi juga mencatat musim terakhir di periode Kapur. Dalam studi tersebut, peristiwa kepunahan dinosaurus di musim semi.

Pemindaian sinar-X juga menunjukkan distribusi, bentuk, dan ukuran sel tulang, yang diketahui berfluktuasi sesuai musim.

Sehingga itu artinya, ikan juga mencatat musim di mana kepunahan dinosaurus terjadi.

“Pada semua ikan yang diteliti, kepadatan dan volume sel tulang dapat dilacak selama beberapa tahun dan itu menunjukkan apakah musim semi, panas, gugur, atau musim dingin,” papar Dennis Voeten, peneliti dari Uppsala University.

Baca Juga:  Mengenal Stephen Hawking, Salah Satu Ilmuwan Terkemuka

Hasil analisis pun menunjukkan bahwa pertumbuhan ikan tiba-tiba berhenti di musim semi.

Hal tersebut juga dipertegas dengan analisis isotop karbon untuk mengungkapkan pola makan tahunan ikan. Peneliti menemukan bahwa catatan pertumbuhan ikan belum mencapai klimaks.

Sementara menurut peneliti ketersediaan pangan baru akan mencapai puncaknya di musim panas. Jadi bisa dibilang kalau kematian mereka datang di musim semi.

Temuan kepunahan dinosaurus di musim semi ini pun akan membantu peneliti di masa depan untuk memahami kepunahan massal.

“Hasil kami akan membantu mengungkap mengapa sebagian besar mamalia mati sementara burung dan mamalia purba berhasil menghindari kepunahan,” simpul During.

Hasil studi tentang kepunahan dinosaurus di musim semi ini telah dipublikasikan di jurnal Nature.

Sumber: Kompas.com

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU